Mohon tunggu...
Helmi Ismail
Helmi Ismail Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Penulis lepas berdomisili di Bandung, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendekatan Pragmatis terhadap Kreativitas

29 November 2021   15:49 Diperbarui: 29 November 2021   15:58 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.theyellowsparrow.com

Ragam komponen perupaan yang telah disebutkan diatas dapat dikomposisikan dengan menggunakan proses berfikir kreatif yang banyak dirumuskan oleh para ahli dalam pendekatan pragmatis terhadap kreativitas. 

Namun, pada beberapa hal, gaya kratif seseorang juga turut menentukan kualitas kreasi akhirnya karena banyak seniman yang memang memiliki kecenderungan pribadi sehingga jarang menerapkan pendekatan pragmatis yang dimaksud. Secara pragmatis kreativitas dipandang sebagai satu set perangkat berfikir yang memiliki fungsi khusus. 

De Bono (1971; Lin, H., F., 2012) menyebutkan ragam perangkat thinking hat yang memiliki ragam fungsi dari mulai generative hingga evaluative. Pendapat lain, pada Lin (2012) mengutip Adams (1986) von Oech (1983) Eberle (1971) dan Osborn (1972) memaparkan ragam metode berfikir yang memanfaatkan teknik khusus untuk membuat spekulasi pemecahan masalah secara terorganisir. 

Dalam penerapannya, kreativtas dibuat lebih sederhana, praktis, dan banyak berkaitan dengan bagaimana mendobrak kerangka logika yang mengalami kebuntuan. 

Higgins (1994) menguraikan ragam teknik Creative Problem Solving yang juga merupakan implementasi dari pendekatan pragmatis yang dimaksud mencakup teknik menganalisis masalah dan membuat asumsi, teknik membuat solusi baik secara individu maupun kelompok, dan teknik menyeleksi serta menerapkan solusi. 

Dari berbagai teknik yang diuraikan oleh Higgins (1994) terdapat teknik beberapa teknik yang cukup populer selain teknik Brainstorming.

A. Teknik mind mapping yang merupakan upaya pemetaan pemikiran seseorang dalam mencari solusi. Higgins (1994:hlm.87) menjelaskan bahwa Mind Maping merupakan salah satu teknik CPS yang diciptakan  oleh Tony Buzan sebagai upaya pengembangan dari temuan penelitian tentang kinerja otak manusia. 

Berdasarkan penelitian tersebut terdapat fakta yang menunjukan kinerja otak yang secara natural bekerja secara saling berkaitan dan terintegrasi. Tindak lanjut yang dilakukan oleh Buzan adalah mencoba membantu proses kerja otak dengan memberikan cara untuk membuat kaitan antar pemikiran seseorang saat berfikir. Mind map merupakan proses brainstorming yang dilakukan secara individual. 

Dalam melakukan Brainstorming, seseorang mencoba memunculkan sebanyak mungkin ide yang terfikirkan. "Mind mapping is an individual brainstorming process. In brainstorming, you are interested in generating as many ideas as possible, even wild and crazy ones. Just write or otherwise record whatever comes into your head as it occurs." (Higgins, 1994:hlm.87). 

Untuk memulai proses mind mapping, seseorang dapat langsung menuliskan nama atau deskripsi suatu objek atau permasalahan dalam kertas sketsa. Kemudian seseorang dapat langsung membuat ragam percabangan dari objek yang dituliskan, lakukan sebanyak mungkin seperti melakukan brainstorming.

B. Selain menjelaskan tentang teknik CPS yang berkaitan dengan aktivasi Divergent Thinking, Higgins juga menguraiakan ragam teknik yang berkaitan dengan cara mencari solusi dalam kompleksitas kualitas berfikir yang lebih rumit dari pada berfikir divergen (metaphore & analogy). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun