Halo, teman-teman. Cerita yang saya tulis dari dalam gerbong 5 kereta api Progo ini akan membahas tentang peran perempuan yang saya jumpai selama field trip Danone Academy Blogger (DBA). Trip ini hanya berlangsung selama 3 hari. Cukup singkat memang, tapi tidak untuk cerita di dalamnya. And, this is the story...
Pagi buta sekali kami sudah tiba di Bandara Soekarno Hatta (Soetta). Penerbangan pukul 5:40 menuju Jogja mewajibkan kami untuk berkumpul di bandara pada pukul 4 pagi. Untungnya Jakarta - Jogja ditempuh dalam waktu 1 jam 20 menit, sehingga kami bisa melanjutkan tidur selama perjalanan.
Merawat Kebun dengan Pupuk Organik
Kami mengawali kunjungan ke Project Kemudo, salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) Sarihusada, Klaten. Desa Kemudo yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari pabrik Sarihusada ini menjalankan inisiatif berupa Omah Tani Srikandi dan pariwisata swadaya.
Setelah melewati area persawahan yang masih hijau, kami tiba di Kantor Kepala Desa Kemudo. Begitu tiba, mata saya langsung tertuju pada sekelompok ibu-ibu yang tersenyum hangat di halaman kantor desa. Tepat di hadapan mereka, beberapa botol yang berisi air olahan dipamerkan di atas meja. Seorang ibu menawarkan saya untuk menghampirinya.
"Sini, dek. Belajar bikin EM4"
Ternyata beliau mengajak saya untuk belajar membuat EM4 versi organik. Di atas meja juga terdapat sebuah wadah yang berisi tempe, bawang merah, nanas, dan pisang. Masing-masing bahan inilah yang nantinya akan dibuat menjadi mol (mikroorganisme lokal) sehingga dapat membuat tanah menjadi lebih subur.
Sambil mengiris bawang merah, saya bertanya kepada si ibu apakah kelompok perempuanlah yang bertugas membuat pupuk dan merawat kebun? Si ibu pun mengiyakan. Karena kelompok laki-laki bertugas di sawah dan pembuatan mebel, jadi para perempuan melakukan tugas yang lain.
Dengan sabar, beliau masih membimbing saya untuk menyelesaikan mol bawang yang akan dibuat. Selesai mengiris, bawang pun saya masukkan ke dalam 1 liter air dan campuran gula. Setiap pagi, botol mol ini harus dibuka perlahan untuk mengeluarkan gas di dalamnya. Setelah satu minggu, barulah mol bawang ini siap dipakai.