"Ndy, sabtu kosong gak?" sebuah pesan mendarat di gawai dari teman Kompal.Â
"Eh ngisi bareng yok di IBA", karena saat itu posisi sedang cukup hectic dengan segera aku menjawab : Okay, FIx!
Hari demi hari berlalu ternyata aku baru sadar, bener-bener bakalan ngisi acara di sana bareng para senior dan pembicara keren-keren euy. ku merasa reremahan roti. Oiya jadi acara ini dalam rangka menyambut hari jadi yayasan IBA yang sudah lebih dari 20 tahun di Palembang, dengan tema bijak bersosial media bersama Kompasiana Palembang.Â
Acara yang dimulai pukul 14.00 WIB di aula lantai 2 Gedung IBA dihadiri oleh Rektor Universitas IBA, mahasiswa dan umum. Nah, narasumber kali ini ada Dokter Posma seorang dokter yang sangat aktif di Kompasiana, Deddy Huang Blogger heits yang udah gak diragukan lagi kemampuanya, Dues Arbin aka Mangdu yang sudah membuat beberapa buku, dan satu lagi seorang perempuan yang sering galau dan mood menulisnya naik turun seperti cuaca di musim pancaroba.
Bermodalkan keberanian sepenuh hati tanpa materi di situ aku bingung, karena semua materi udah dijelaskan dengan keren, nah giliran aku membahas tentang sosial media dan perempuan, karena  sebenernya banyak banget yang mau disampein namun waktu sudah menunjukan bahwa hari semakin sore dan bagian ku makin krusial heheh.
Jadi, aku tidak berbicara banyak si maunya lebih talkshow interaktif atau bisa buat sesi khusus kali ya.
Nervous karena biasanya jadi pembawa acara, sekarang harus berbicara secara isi, ini tantangan baru.  Selama beberapa menit aku lebih berbicara tentang kekerasan yang terjadi di  sosial media dan kasus yang pernah aku dampingin.  Bagaimana para korban biasaaya gak berani untuk bersuara dan sering di ancam dan intimidasi jika mereka melapor. Yang aku garis bawahi juga adalah kekerasan itu bukan hanya secara fisik, namun bisa melalui verbal dan menyerang psikis. Dampaknya ? sama bahaya dan sakitnya, dua-duanya membutuhkan pertolongan.  Dan pertolongan sesuai dengan kebutuhan dari korban itu sendiri.
Selanjutnya saya lebih membuka kesempatan untuk tanya jawab, dan tentu aja acaranya seru, peserta berperan aktif dan seperti biasa di akhiri foto-foto bersama.Â
Ada satu hal yang menarik perhatianku, aku kira gak ada yang mendengarakan ternyata setelah sesi acara beberapa perempuan sempat berdiskusi singkat dan bertanya. I was glad for that, masih banyak orang yang aware dan memberikan perhatian terhadap isu-isu ini. Makin yakin terus bergerak dan bersuara untuk isu-isu ini. Semoga aku bisa lebih baik lagi di dalam pemahaman dan penyampaian. Dan untuk Kompasiana Palembang dan Univeristas IBA terima kasih for having me. Nanti ku bahas satu-satu tentang jenis-jenis kekerasan ya....