Angka tindak kekerasan seksual dari tahun ke tahun kian meningkat. Wakil ketua LPSK, Livia Iskandar menerangkan dalam diskusinya bahwa kasus kekerasan seksual pada 2018 ada 401 kasus, dan 2019 mengalami peningkatan menjadi 507 kasus. Menurutnya jumlah tersebut belum mencakup keseluruhan kasus kekerasan seksual karena banyak pihak yang tidak melapor atau mengalami kesulitan hukum.
Seks merupakan kebutuhan individu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena dengan seks lah manusia dapat melanjutkan keturunannya. Meskipun pemenuhannya membutuhkan norma-norma yang jelas dan tidak menyimpang.
Oleh karena itu pendidikan seks (sex education) dirasa penting untuk seseorang memahami arti, fungsi, dan tujuan dari sex sehingga sesuatu saat dapat menyalurkan kebutuhan sex secara benar. Harapan lain dari adanya sex education ini adalah seseorang dapat melindungi diri dan terhindar dari bahayanya pelecehan seksual, serta dapat mengendalikan hasrat seksualnya.Selain itu, sex education dimaksudkan untuk memberikan pemahaman tentang perilaku pergaulan serta resiko yang terjadi seputar seks.Â
Sex education adalah pendidikan mengenai kesehatan alat reproduksi, penerangan tentang anatomi fisiologis seks manusia, dan bahaya penyakit kelamin. Beberapa penelitian menjawab bahwa perilaku seks bebas, kehamilan yang tidak dikehendaki, aborsi, pelecehan seksual, penularan HIV/AIDS yang ada di Indonesia menurun dengan adanya pendidikan seksual yang ada.
Islam pun tidak menutup mata bahwa seks merupakan kebutuhan semua makhluk. Dalam Al-Qur'an dan Hadist Islam juga memiliki peraturan, petunjuk, perintah dan larangan mengenai hubungan seks antar manusia. Ayip Syafruddin menerangkan bahwa pendidikan seks dalam Islam merupakan bagian dari pendidikan akidah, akhlak, dan ibadah. Pendidikan seks tidak bisa lepas dari ketiga unsur tersebut, sebab jika tidak, maka akan menimbulkan ketidakjelasan arah dari pendidikan seksual sendiri.
Menurut Zakiyah Daradjad (1990) pendidikan seksual sebaiknya diberikan sejak anak usia dini sesuai dengan tingkat perkembangannya. Saat anak berada di Sekolah Dasar dapat diperkenalkan dengan sistem reproduksi. Menginjak Pendidikan menengah pertama mulai memiliki nafsu birahi, muncul ketertarikan pada lawan jenis maka dari itu perlu diimbangi dengan pengenalan tentang cara bergaul dengan lawan jenis agar terlindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan. Saat anak memasuki dunia Sekolah Menengah Atas dirasa sangat penting untuk diajarkan cara pengendalian diri, diberi dorongan untuk mengendalikan diri ke  arah positif.