Mohon tunggu...
Heiria awalia
Heiria awalia Mohon Tunggu... Lainnya - Be yourself

Be yourself

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menciptakan Generasi Muda yang Tangguh

28 Oktober 2020   12:45 Diperbarui: 28 Oktober 2020   12:57 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Suatu bangsa selalu dimulai dengan cerita dan sebuah judul yang menceritakan tentang peran besar para pemuda. Tak peduli apa itu sebuah revolusi atau sebuah reformasi, maka pemuda selalu menjadi aktor sejarah yang senantiasa hadir ketika suatu bangsa membutuhkan suatu ide besar dalam perjuangannya. Ide besar yang muncul dari sebuah inspirasi murni yang keluar dari akal dan nurani bersih yang di miliki oleh pemuda.

Inspirasi besar yang memunculkan ide-ide besar dan pada akhirnya menghasilkan kinerja-kinerja besar untuk mengubah arah haluan sejarah suatu bangsa. Mereka tidak hanya memulai perubahan, tapi juga mengisi perubahan itu dan menuntaskan nya,Maka dari itu, sepertinya wajar jika di katakan bahwa takdir sejarah senantiasa hinggap di tangan para pemuda.

Sumpah Pemuda telah dikumandangkan sejak tanggal 28 Oktober 1928.Sudah banyak kontribusi pemuda dalam membangun bangsa ini mulai dari bidang hukum, sosial, dan bidang lainnya. "Pemuda adalah tulang punggung negara", kata-kata inilah yang biasanya sering kita dengar dipidato-pidato dalam rangka merayakan hari sumpah pemuda, oleh karena itu masa depan negeri ini sangat tergantung padanya.

Jika ia tumbuh dan berkembang dengan baik maka bangsa ini pun kelak menjadi bangsa yang maju peradabannya, dan sebaliknya jika ia tidak mampu berkembang maka habislah peradaban negeri ini.

Di berbagai media masa baik itu elektronik maupun cetak banyak program yang sengaja dibuat dengan mengambil daya tarik kaum muda. Sosok pemuda merupakan ikon yang memiliki nilai tinggi dikarenakan senantiasa energik, lincah dan kreatif serta sedang berada dalam fase fisik kesempurnaan nya.Pemuda selalu memiliki kekhasan dalam karakternya yang bersifat dinamis, mudah belajar dan beradaptasi dengan lingkungannya.

Jika kita mengigat masa lalu dalam sejarah kebangkitan Indonesia menuju negara yang merdeka dari penjajahan, dapat kita saksikan tokoh-tokoh pemuda mampu melakukan sebuah perjuangan yang luar biasa. Tokoh-tokoh pemuda pada waktu itu mampu menyatukan diri dengan pemuda-pemuda di daerah lainnya dalam Sumpah Pemuda sebagai upaya mempersatukan bangsa ini. Meskipun mereka dipisahkan oleh suku, agama, dan bahasa, tetapi itu bukanlah penghalang.

Dapat kita saksikan pula bagaimana seorang Soekarno mampu menjadi proklamator sekaligus pemimpin di negeri ini ketika beliau masih berusia muda. Kita tentu ingat perkataan beliau, "Berikan aku sepuluh orang pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia",Disinilah letak keyakinan bahwa pemuda memiliki potensi yang luar biasa untuk menjadi pilar-pilar pembangunan sebuah negara.

Jika para generasi muda itu dipersiapkan dengan pembinaan yang membuatnya tumbuh besar maka ia kelak akan menjadi insan-insan pengukir prestasi dalam sejarah peradaban negeri ini, sebaliknya jika ia diperlakukan biasa saja bahkan dibuat tidak pernah berpikir mandiri maka ia hanya akan membebani bangsa ini.

Pemuda tangguh dapat diartikan pemuda yang bisa menggunakan masa mudanya untuk hal-hal yang bermanfaat melaksanakan perintah agama,dapat menjauhi larangan agama dan dapat mempersiapkan dirinya hidup mandiri untuk kelangsungan kehidupan di masa yang akan datang,mampu menjaga nama baik diri sendiri, keluarga, dan masyarakat pada umumnya, dalam kehidupan sehari-hari selalu mempertimbangkan asas manfaat dan madharat (efek negatif) dan tidak mementingkan diri sendiri.Sekiranya ada empat kriteria sosok pemuda yang menjadi harapan sehingga dapat membawa bangsa menjadi lebih baik dan menjadi  pemuda harapan yang dapat memimpin bangsa ini yaitu:

Pertama, ia harus berjiwa spiritualis.

Maksudnya, setiap tingkah lakunya di jalankan dengan penuh kehati-hatian dan ketaqwaan kepada sang pencipta. Ia tidak berani menyia-nyiakan masa mudanya dengan aktivitas keduniawian yang melalaikan. Ia menyadari dirinya telah dianugerahi akal yang luar biasa untuk berpikir sehingga selalu memberdayakan akal itu menjadi sebuah kreatifitas yang berwujud karya dan prestasi. Rasa syukur atas nikmat Tuhan itu yang selalu mengiringi langkahnya. Sikap spiritualis merupakan pondasi dasar dari kepribadian manusia. Pemuda-pemuda Indonesia haruslah memiliki pondasi dasar itu, yaitu berupa kepribadian yang taqwa, santun dan bersahabat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun