Mohon tunggu...
Hedy Lim
Hedy Lim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang pembelajar yang pernah mengajar untuk tambahan, lalu mengajar sebagai profesi dan mengajar sebagai panggilan. Apapun alasannya, selalu suka mengajar, dan sekarang (setidaknya menurut PLPG) adalah seorang guru profesional :p

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru dan Asesmen

2 Mei 2021   00:15 Diperbarui: 2 Mei 2021   09:14 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari https://onlineexamhelp.eklavvya.in/type-online-exams-can-conducted-eklavvya/


Bekerja sebagai pengajar di sekolah, sudah pasti memiliki kewajiban untuk mengajar, mendidik, dan melakukan evaluasi kepada siswa. Walaupun dalam kurun waktu 15 bulan terakhir, sekolah sebagai "gedung" berpindah lokasi ke rumah masing-masing, tugas yang dituntut tadi tidak ada yang berubah satupun. Namun tentu saja penyesuaian telah dilakukan karena "sekolah" tetap berlangsung tanpa berkumpul di satu gedung yang sama.

Mengajar secara online, sudah banyak dibahas, diulang bahas lagi dan lagi. Tentulah sudah banyak sumber yang bisa dijadikan acuan, memilih metode yang paling cocok di lingkungan siswa kita masing-masing.

Kewajiban guru yang ingin saya bahas kali ini adalah tentang penilaian / evaluasi / asesmen kepada para siswanya.

Apakah penilaian itu penting? Tentu saja, sayapun meyakini bahwa sebuah usaha, pekerjaan, tanpa penilaian adalah sia sia. Guru perlu memahami dan mengerti bahwa jenis penilaian / asesmen ini sangatlah beragam.

Yang sudah vaksin covid19 tentu sangat paham melihat kata asesmen yang dipakai di sana. Apakah kita yang baru disuntik lalu disodorin kertas tes menjawab pertanyaan? Tidak kan. Kita hanya "ditaruh" di ruangan dan diminta menunggu ada proses anomali apa pada tubuh kita sesaat setelah vaksin sampai lebih kurang 15 menit ke depan. Diobservasi, dan itulah salah satu bentuk asesmen.

Walau para pendidik alias guru sebagian sudah melalui vaksin dan melewati tahap asesmen dengan bentuk seperti itu, guru tetap berpegang teguh "tapi asesmen dari kami beda dong, kami kan guru".

Bagaimana ya asesmen kepada siswa menurut pandangan guru?

Semudah mencari di kbbi, berikut kutipannya:

  1. Penilaian 
  2. kegiatan mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data atau informasi tentang peserta didik dan lingkungannya untuk memperoleh gambaran tentang kondisi individu dan lingkungannya sebagai bahan untuk memahami individu dan pengembangan program layanan bimbingan dan konseling yang sesuai dengan kebutuhan.

Di lapangan, yang terjadi, bentuk penilaian paling populer adalah tes tertulis. Salahkah? Ya tidak, hanya sebaiknya guru dapat membuat banyak variasi.

Ada yang bervariasi, tapi sebatas istilah. Macam "prompt", yang isinya tidak beda dengan tes biasa. Apalagi matematika. "Matematika tanpa mengerjakan soal ya maaf namanya bukan matematika, anda ngajar ilmu sosial saja sana", demikian kata seorang yang saya enggan sebut namanya . Ya, baiklah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun