Mohon tunggu...
Hedy Lim
Hedy Lim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang pembelajar yang pernah mengajar untuk tambahan, lalu mengajar sebagai profesi dan mengajar sebagai panggilan. Apapun alasannya, selalu suka mengajar, dan sekarang (setidaknya menurut PLPG) adalah seorang guru profesional :p

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manajemen Kelas - Sebuah Refleksi

11 Juli 2019   13:03 Diperbarui: 11 Juli 2019   13:45 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun ajaran baru telah dimulai. Rasanya hampir semua guru sedang mempersiapkan hal-hal yang berhubungan dengan proses pembelajaran satu tahun ke depan. Baik persiapan akademis, administrasi maupun pengelolaan kelas.

Seorang guru idealnya sudah memiliki "pengetahuan" dasar tentang bagaimana me-"manage" (mengelola) kelasnya dengan baik. Ia memiliki "sense" dalam melakukan panggilannya sebagai guru. Kalau tidak punya? nah ada baiknya berpikir kembali untuk menjalani profesi ini untuk seterusnya atau tidak. Berpikir sudah terlanjur? yaa sebaiknya jangan karena nanti pendidikan kita semakin terpuruk dong. Juga tidak terbawa arus yang mengatakan lulusan SMA sekarang semakin ingin menjadi guru mengapa saya tidak, itu artinya sudah enak deh menjadi guru, gajinya besar apalagi bisa PNS.

Peran manajemen kelas dalam keberhasilan pembelajaran di suatu kelas amatlah ditentukan oleh si guru sebagai manajernya. Ada beberapa pendapat (yang mungkin terdengar sebagai pembelaan diri) bahwa hal tersebut juga dipengaruhi oleh faktor kebijakan sekolah dan siswa-siswa di dalam kelasnya. 

Kalau sekolah terkenal "strict" maka siswa lebih mudah diatur, guru sudah lebih santai. Kalau sekolah yang kebanyakan diisi oleh siswa bandel maka manajemen kelas lebih sulit, cenderung gagal. Menggunakan praktek manajemen kelas yang sama bisa memberikan hasil yang berbeda pada dua kelas yang berbeda latar belakang tadi. Sulit memang, tetapi di situlah sikap seorang guru profesional akan lebih berperan dalam menjalankannya (semoga :)).

Berdasarkan definisinya kita lihat dua arti dari manajemen kelas:

1. Mengatur (menetapkan dan menjaga) lingkungan belajar siswa yang mencakup sikap atau tingkah laku dan keadaan fisik kelas. 

2. Menentukan kedisiplinan--menciptakan atmosfir konsistensi, fleksibilitas dan saling menerima.

Guru juga memiliki kebiasaan untuk menetapkan peraturan-peraturan di dalam kelas yang bertujuan menjembatani komunikasi antara siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru. Jika guru memegang tanggung jawab sebagai wali kelas maka si guru mungkin akan membuat peraturan kelas yang lebih general, termasuk di dalamnya visi misi kelas, atau bisa juga pernyataan komitmen kelas yang diusulkan sendiri oleh para siswa dan wali kelas tinggal merangkumnya. Contoh peraturan yang umum bisa seperti berikut ini:

1. Dengarkan segala instruksi dengan baik!
2. Ikuti perintah dengan cepat dan akurat!
3. Acungkan tangan jika ingin bicara ataupun meminta ijin meninggalkan kelas!
4. Saling menghormati antar sesama teman dan hormat pada guru!

Jika guru memegang tanggung jawab sebagai guru bidang studi, maka bisa juga dibuat peraturan sederhana per bidang studi. Sebaiknya mengkomunikasikan peraturan inipun secara tertulis, di atas kertas, di tempel di dinding kelas (bagi guru yang memiliki kelas khusus untuk bidang studi yang diampunya), maupun di webblog guru / sekolah yang memudahkan siswa dapat mengakses sewaktu-waktu. 

Tujuan secara tertulis karena siswa memiliki setidaknya 10 bidang studi yang harus dia ikuti setiap minggunya. Bayangkan jika peraturan dalam satu bidang studi hanya dibacakan guru di awal perkenalan tahun ajaran atau sebaliknya dibuat sangat detil berlembar-lembar, siswa malah akan bingung berapa banyak yang harus dia baca dan pahami. Itulah mengapa sebaiknya dibuat singkat, jelas dan sederhana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun