#Opini
#DisertasiMilkalYamin
#Part2
Dua Modus Respon
=Hayyun ZSaVana=
Disertasi itu memang Fenomenal. Menimbulkan kehebohan besar. Mengundang kontroversi riuh. Di seluruh jagat Nusantara. Hampir semua media membahasnya. Medsos, media online, media cetak, hingga media televisi.
Abdul Aziz, sang penulis, tiba-tiba ibarat selebriti. Tapi dengan peran antagonis. Namanya disebut di mana-mana.
Beberapa media cetak dan media online tak ketinggalan TV, mewancarainya. Wawancara yang alih-alih memperjelas substansi gagasannya. Malah semakin menimbulkan kesalahpahaman. Juga kecaman dari pihak-pihak yang merasa terusik klaim kebenaran ortodoksinya.
Saya mencatat adanya 2 modus respon. Terhadap disertasi itu. Juga kepada Abdul Aziz. Sosok penulisnya.
Pertama, respon emosional. Nihil argumen.
Model respon ini umumnya datang dari masyarakat umum. Orang kebanyakan.Yang sebenarnya tidak benar-benar menguasai persoalan. Hampir pasti pula belum membaca utuh disertasinya. Hanya mendasarkan kesimpulannya pada opini orang lain. Yang sama tidak pahamnya. Juga pada wawancara di media.Yang sangat tidak memadai. Untuk menggambarkan substansi disertasi itu secara menyeluruh dan komprehensif. Disertai bias dan distorsi akibat framing media.
Modus respon jenis ini mengemuka dalam bentuk caci maki, tudingan sesat, vonis murtad dan kafir, ancaman fisik juga psikis, mengarah ke persekusi.
Respon emosial macam ini sangat mungkin timbul karena minimnya tradisi literasi. Kurangnya kebiasaan membaca dan  menulis. Akibatnya ketika tak sependapat dengan suatu gagasan,  yang tumbuh bukannya  budaya diskusi. Melainkan persekusi. Disertai caci maki, dan bulliying. Biasanya dilakukan secara keroyokan.  Beramai-ramai.