Mohon tunggu...
Hayu Pratiwi
Hayu Pratiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Undip Tingkat Akhir

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dosen Bioteknologi Ajak Ibu-ibu PKK Sampangan Perkaya Pekarangan dengan Tanaman Atsiri

21 Juni 2021   08:10 Diperbarui: 21 Juni 2021   08:16 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga Sampangan Semarang antusias dengan kegiatan pengabdian masyarakat tanaman atsiri Bioteknologi Undip (30/05)-dokpri

SEMARANG - Indonesia sangat kaya dengan berbagai ragam tanaman atsiri yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk meningkatkan imun dalam menghadapi pandemi Covid19. Tanaman atsiri sebagian besar merupakan tanaman herbal dan tanaman rempah-rempah yang menghasilkan aromaterapi yang bermanfaat bagi kesehatan. Selain itu tanaman atsiri sebagian besar dapat dikonsumsi untuk meningkatkan imunitas tubuh dan sudah digunakan sebagai obat tradisional alami sejak dulu di Indonesia. 

Bagian dari tanaman atsiri yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat berasal dari bagian akar, daun, biji, buah, bunga, kulit kayu, ranting, rimpang maupun seluruh bagian tanaman. Tanaman atsiri selain memiliki efek farmakologi yang bermanfaat bagi kesehatan manusia, juga sangat dibutuhkan untuk industri sabun, wewangian, kosmetika dan medis.

Mengingat akan besarnya manfaat dan kebutuhan akan tanaman atsiri dalam menghadapi pandemi Covid19 maka tim pengabdian masyarakat dari Prodi Bioteknologi Fakultas Sains dan Matematika, Undip yang terdiri dari Prof. Hermin Pancasakti Kusumaningrum, MSi; Dr. Rejeki Siti Ferniah dan Dr. Siti Nurjannah, MSi., mengajak pada Ibu-ibu untuk bisa menanam sendiri berbagai macam tanaman atsiri yang di rumah sebagai aktivitas mandiri di rumah selama masa pandemi. Dijelaskan oleh tim bahwa tanaman atsiri dan bagiannya yang banyak dikonsumsi masyarakat di masa Pandemi Covid19 antara lain buah jeruk; sereh, rebusan umbi jahe, kunyit, temulawak dan tanaman lain. 

Pada saat itu juga disampaikan oleh tim bahwa bahwa buah jeruk banyak mengandung vitamin C sampai 49 mg/100 gr, vitamin B1 sampai 0,08 mcg, vitamin B2 sampai 0,1 mcg, vitamin B3 sampai 0,4 mcg dan antioksidan sampai 420 mcg. Jahe mempunyai gingerol yang berkhasiat sebagai obat antiinflamasi, antioksidatif, meningkatkan imun dan mengandung antioksidan. Dalam kunyit, jahe dan temulawak terkandung senyawa curcumin yang dapat meningkatkan imun tubuh dan kekebalan secara cepat. Hal ini membuat masyarakat membutuhkan tanaman tersebut sehingga harga jualnya juga semakin tinggi.

Berbagai tanaman atsiri lain juga diperkenalkan pada Ibu-ibu yaitu tanaman lavender, kemuning, adas, pandan, ceplok piring, rosemary, sedap malam, melati, artemisia, kunir putih dan lainnya. Kegiatan yang dilakukan ini juga melibatkan mahasiswa untuk mempraktekkan keilmuannya di masyarakat secara langsung.

Ibu RT Kendeng Barat, Ibu Askar Yunianto, menyambut dengan gembira kegiatan yang dilakukan di lingkungannya oleh tim dari Undip. Beliau menyatakan bahwa kegiatan yang dilakukan sangat penting, bermanfaat dan dibutuhkan oleh masyarakat khusunya dimasa pandemi ini. Terlebih karena keunggulan dari tanaman atsiri juga merupakan tanaman herbal adalah sebagian besar mudah ditanam di pekarangan rumah dan tidak membutuhkan banyak lahan. Melihat manfaatnya yang sangat besar dan kebutuhannya yang semakin meningkat maka Bu RT berharap bahwa  perbanyakan tanaman aromatik secara mandiri oleh Ibu-ibu PKK juga dapat ditingkatkan sebagai wirausaha pada skala rumah tangga dan dapat diperluas pada lingkungan sekitarnya (Hermin Pancasakti Kusumaningrum).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun