Tidak ada seorang pun yang tidak berbakat, yang membedakan ialah ada tidaknya minat untuk mengembangkannya. Bakat merupakan potensi bawaan yang dimiliki manusia, sedangkan minat tercipta karena adanya ketertarikan kuat atas sesuatu. Kedua hal ini seringkali dikaitkan dengan faktor kecerdasan dan kesuksesan seseorang. Bagi saya sendiri, orang cerdas itu orang yang mampu memahami mengembangkan dan mendayagunakan bakatnya untuk kepentingan dan kebahagiaan hidupnya, dan orang sukses ialah orang yang mampu membahagiaan hidupnya. Sukses bisa saja karena bakat, tetapi sering juga karena minat. Dengan demikian, minat dan bakat merupakan faktor yang saling mempengaruhi, terlepas dari faktor mana yang lebih dominan. Keduanya penting untuk dikembangkan secara optimal bahkan maksimal.
Dalam kenyatannya, bakat atau nature sering diartikan sebagai talenta, yakni kemampuan tertentu yang unik, kecakapan, gift (anugerah) yang dimiliki seseorang.
Di masa sekarang, kemampuan dan keterampilan orang tua menghadapi juga mengatasi stres pada anak menjadi hal tidak saja penting (important), tetapi sangat penting dan cukup genting (urgent). Stres merupakan fitrah yang bisa dialami siapa saja dan tidak selalu bisa kita hindari. Kemampuan dan kesiapan menghadapi stres pada anak-anak dan orang dewasa jelas berbeda meskipun masalah yang menyebabkannya sama. Anak-anak tentu sangat membutuhkan bantuan yang bukan sekedar dukungan moril. Mereka membutuhkan cinta, kasih sayang, perhatian, bimbingan dan keterlibatan peran orang tua untuk menguatkan ketahanan mentalnya dalam menyikapi dan mengatasi masalah, termasuk stres.
mengatasi stres pada anak, diperlukan tindakan pencegahan, pengendalian serta melatih kesiapan anak sendiri. Melatih kecerdasan anak (terutama kecerdasan spiritual, emosi dan adversitasnya), menjaga kesehatan fisiknya, melatih kemampuan dan keterampilannya menghadapi tantangan atau masalah bisa menjadi langkah penanggulangan stres baik untuk anak. Latihan ini dapat menjadi bekal pembiasaan, baik fisik maupun sikap mental yang baik untuk perkembangannya, sehingga anak bisa memiliki ketahanan terhadap terpaan masalah dan stres. Paling tidak dalam hal ini, orang tua memiliki kemauan untuk lebih peduli, lebih memperhatikan dan lebih memahami faktor kesehatan dan perubahan tingkah laku si kecil demi menghadapi kemungkinan ia terbelenggu stres.
Mengapa hal itu penting kita lakukan? Karena stres berdampak besar terhadap kesehatan fisik dan mental anak, serta mengganggu proses tumbuh kembang anak dan pembentukan kepribadiannya. Bagaimana dampaknya?
Dampak positif
Stres yang berdampak positif umumnya merupakan bagian yang normal dari proses belajar dalam kehidupan anak setiap hari. Misalnya, ketika anak mengikuti perlombaan tertentu, ia akan belajar arti kompetisi dalam mencapai keberhasilan. Stress yang dialami dalam kompetisi seperti ini bisa diarahkan untuk memotivasi semangat belajar, berlatih dan bekerja keras mencapai kemenangan, serta melatih kesiapan mental anak menghadapi kegagalan dan menerima kekalahan
Bentuk stres seperti ini memberikan stimulasi positif untuk perkembangan kemampuan dan kecerdasannya sebagai bentuk belajar menghadapi tantangan, serta melatih keterampilan menyelesaikan masalah. Stres dalam tingkat ini tentu bukan bagian dari rasa tertekan yang mendalam yang bisa mengganggu perkembangannya.
Dampak negatif
Stress pada anak yang dibiarkan berlanjut dan berkepanjangan bisa menyebabkan dampak yang membahayakan. Dalam jangka pendek, dampak negatif stres ialah mengacaukan dan merusak emosi anak yang ditandai dengan gampang marah, sulit berkonsentrasi, dan mengalami kegelisahan yang berakibat sering mengompol. Dampak jangka panjangnya ialah bisa membuat anak mengalami chronic sress dan depresi di masa kecil. Kedua hal ini sangat berbahaya bagi kesehatan dan perkembangan mental anak.
Bagaimana cara kita mengatasi hal tersebut? Untuk membantu mengatasi stres pada anak, diperlukan strategi pengendalian yang tepat dari orang dewasa, khususnya orang tua dan keluarga. Hal ini tentu harus berdasarkan tingkat usia dan perkembangan anak. Karena itu, kita perlu mempertimbangkan strategi atau upaya yang akan kita lakukan dengan kemampuan anak dalam memahami keadaan yang sedang mereka alami. Para pakar anak menyebutkan bahwa ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah serta mengurangi stres pada anak. Cara-cara ini berawal dari tingkat pencegahan, pembelajaran dan latihan pengendalian, hingga penanggulangan stres pada anak.
Mencegah stres pada anak
Sebelum si kecil mengalami stres, alangkah baiknya jika orang tua selalu berusaha menjalin dan menjaga kedekatan hubungan dengan anak secara harmonis. Dengan melakukan hal-hal tesebut:
-Berkomunikasi dengan anak secara aktif dalam berbagai hal merupakan cara mengetahui dan memahami banyak hal yang anak rasakan.
-Bersiakp terbuka terhadap anak dengan mengkomunikasikan hal-hal dalam keluarga.
-Jangan membebani anak dengan msalah orang dewasa
-Jangan bebani anak dengan tuntutan yang terlalu banyak dan berlebihan
Stres yang dialami bisa berawal dari hal-hal yang kita anggap biasa, seperti berebut mainan dengan temannya, cara dan ekspresi kita saat menegurnya atau tugas sekolah. Jika ia stres dengan hal tersebut, maka ia akan mengalami kegelisahan. Hal ini bisa berlarut-larut jika kita biarkan. Ketika si kecil menunjukkan gejala-gejala stres bahkan depresi, segera dekati dan ajak ia bicara, dan tanyakan penyebabnya dengan cara yang tidak membuatnya merasa diserang atau dipaksa. Mulailah berbicara, ngobrol sebagai sahabat sekaligus orang tuanya untuk menyiapkan kemungkinan mengeliminasi penyebab kegelisahannya dan mengatasinya.