Mohon tunggu...
Hasya AimanNadhir
Hasya AimanNadhir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ilmu Politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Prediksi Resesi Ekonomi 2023 dan Kaitannya dengan Pendekatan Ekonomi Politik Keynesian

26 Oktober 2022   21:50 Diperbarui: 26 Oktober 2022   22:08 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Akhir-akhir ini muncul berita mengenai resesi ekonomi 2023 yang diprediksi oleh World Bank. Indikasi terjadinya resesi ekonomi global ini ciri-cirinya kerap kali muncul. World Bank dalam laporannya yang berjudul "Is a Global Recession Imminent?" memprediksikan resesi ekonomi yang akan terjadi pada tahun 2023 ini merupakan resesi global dan Indonesia menjadi salah satunya. Terjadinya resesi ini dikarenakan melemahnya kegiatan ekonomi sektor riil di negara tersebut. Hadirnya resesi ini susah untuk kita cegah dan langkah yang dapat kita lakukan adalah memperkecil skala dari dampak yang dihasilkan oleh resesi ekonomi ini.

Beberapa negara bahkan tertekan akibat resesi ekonomi yang diperkirakan terjadi pada 2023. Setiap negara pasti mengambil aksi untuk mengurangi dampak resesi ini, dan salah satu kebijakannya adalah mempermudah administrasi atau perizinan dan perpajakan penanaman modal oleh masing-masing pemilik modal.

Resesi 2023 dipicu oleh bank sentral dunia yang menaikkan suku bunga. Kabar tersebut diprediksi oleh World Bank. Dari hasil pencarian World Bank dengan menggunakan model lintas negara skala besar, jika ditinjau lebih lanjut terdapat beberapa alasan yang dapat menyebabkan resesi global.

  • Adanya kesepakatan baru-baru ini tentang perkiraan pertumbuhan dan inflasi, dan ekspektasi pasar untuk suku bunga kebijakan.
  • Akibat dari Covid-19 yang menerapkan pembatasan aktivitas termasuk aktivitas ekonomi dan akibatnya pertumbuhan ekonomi secara global mengalami penurunan.  
  • Perang antara Russia dan Ukraina.
  • Tingginya tingkat inflasi.
  • Kenaikan suku bunga acuan.
  • Penurunan permintaan global.

Poin-poin diatas merupakan beberapa alasan yang dapat menjadikan adanya resesi global. Walaupun resesi ekonomi ini sulit untuk dihindari akan tetapi baik masyarakat atau pemerintah wajib melakukan langkah pencegahan baik untuk individu dan khalayak banyak agar kedepannya tidak terlalu merasakan imbas kesulitan dari terjadinya resesi ekonomi ini.

Dari berbagai pendekatan ekonomi yang ada, situasi ini kerap kali terasa sesuai dengan pendekatan ekonomi Keynesian. Pasalnya menurut Keynes kegagalan dalam menemukan pembeli bisa saja menjadi masalah sistematis yang tidak memiliki hubungan dengan ketidakcocokan antara apa yang diproduksi dengan apa yang diperlukan,  melainkan bisa disebabkan oleh kegagalan dari mekanisme pasar itu sendiri untuk menarik pembeli-pembeli yang memiliki daya beli yang cukup tinggi. Dengan kata lain pasar gagal untuk mempertemukan permintaan dengan pasokan. (Caporaso dan Levine, 2015;237)

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa teori Keynesian ini memiliki pandangan bahwa fungsi negara ini sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya resesi ekonomi akibat rendahnya tingkat permintaan. Karena bagi Keynes jika sebuah negara tidak melakukan pergerakan untuk ini maka dalam jangkauan jangka panjang resesi ekonomi akan terus berjalan secara periodic akibat hal tersebut. Dengan adanya teori ini kita bisa melihat bahwa kekuatan negara dalam moment seperti ini sangat berpengaruh bahkan harus bekerja lebih ekstra agar bisa maksimal mengatasi kegagalan pasar, karena dalam negara itu sendiri terdapat kehidupan masyarakat yang perlu dijaga keharmonisan, kesejahteraan, dan keberlangsungan hidupnya agar terus berjalan dengan baik hingga perekonomian mencapai angka normal kembali.

Di masa perlambatan ekonomi (resesi), mempertahankan siklus ekonomi ini tidaklah mudah. Memang sulit untuk melihat situasi seperti itu, dan keputusan perlu diambil dengan hati-hati, jika keputusan diambil tentu akan mempengaruhi stabilitas ekonomi di masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun