Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Masih Adakah Cinta (7)

21 Oktober 2017   03:18 Diperbarui: 21 Oktober 2017   05:18 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : http://www.halodok.com

Cerita sebelumnya

Pagi sekali aku melihat bi Sum sedang bicara dengan Galih di kamar bi Sum. Saat itu aku ingin minta bekal roti pada bi Sum. Sedikit berbisik,membuat keingintahuanku untuk mendengar. Aku merapat sedikit  ke kamar bi Sum.

"Pokoknya kamu harus minta maaf sama neng Karin , Galih. Kamu jangan macam-macam dengannya. Dia lain dengan kita. Kita hanya bekerja di sini. Bukan siapa-siapa." Bi Sum menghela nafas.

"Iya, aku tahu bu. Tapi apa salah aku suka dengan Karin? " tanyanya

"Salah Galih, sangat salah. Dia tak pantas dengamu. Kita berbeda dengannya. Ibu bekerja di sini. Kalau ada apa-apa, ibu mau kerja di mana. Kamu sekolahnya gimana?" aku tak menyangka kalau Galih suka denganku. Aku mengintip dan melihat Galih menunduk .

"Ingat itu, ibu gak mau kamu berulah lagi. Camkan Galih," tegur bi Sum keras. Saat langkah kaki bi Sum terdengar mendekat, aku cepat pergi dari sana. Aku tak menyangka Galih menyukaiku. Pantas saja Galih berbicara seperti itu padaku. Mungkinkah dia cemburu karena aku dijodohkan dengan Tara????. Saat aku mau naik mobil, aku melihat Galih melintas di sisi mobil yang lain.

"Galih," panggilku. Galih menoleh, aku mendekatinya.

"Naik angkot barengan ya,"tukasku. Galih tersenyum . Lega rasanya.

"Karin, kamu kok belum berangkat,"teriak mama.

"Tunggu aku di gerbang ya." Galih mengangguk. Aku menghampiri mama dan berpamitannya padanya. Aku melihat Galih ada di tepi jalan dekat gerbang. Pak Sapri menurunkan aku di sana. Saat aku turun aku melihat mobil Tara datang. Aku segera mendekati Galih.

"Cepetan naik angkot itu saja."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun