Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Humanitas Sebagai Inti Ajaran Agama

17 September 2010   13:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:10 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sesungguhnya manusia mempunyai tiga tugas utama di dalam kehidupannya, Yaitu, yang tersurat dalam konsep; hamblumminallah, hablumminannas dan hablumminal’alam.

Manusia adalah makhluk yang paling mulia di dunia dibanding dengan makhluk-makhluk Allah lainnya. Manusia memiliki kelebihan dalam akal dan pikiran, dengannya, manusia bisa membedakan yang benar dan yang salah, mana yang bermanfaat mana yang tidak, serta mana yang menguntungkan dan mana yang merugikan.

Namun demikian, kelebihan akal terkadang justru menjadikan manusia sebagai makhluk yang eksploitatif terhadap lainnya. Bahkan dengan kemampuan akalnya manusia melakukan perusakan secara sistemik terhadap alam yang seharusnya dijaga bahkan dimanfaatkan.

Bahkan manusia, dengan kesadaran akalnya juga dapat mengeksploitasi manusia lainnya untuk memenuhi tuntutan kebutuhannya.

Manusia harus melakukan dan menjaga hubungan yang intens dengan Sang Pencipta Allah Swt. hubungan yang tercermin dalam kepatuhan menjalankan semua perintah dan menjauhi larangannya. Manusia harus mempercayai seluruh system keimanan agamanya, menjalankan seluruh ritual peribadahan dan juga bermoralitas yang relefan dengan misi agamanya.

Manusia harus menjaga hubungan baik dengan sesama manusia, memelihara tali hubungan kemesraan, berdasar humanitas adalah bagian penting didalam perjalanan hidup kehidupan manusia.

Sebagai pelita Allah fil’ardl, manusia dapat melaksanakan peran yang sangat penting agar hubungan antar manusia tidak didistorsi oleh kepentingan atas nama golongan, kelompok dan lainnya. Mengisi ruang kosong humanitas adalah tugas manusia ditengah pergaulan kehidupan yang penuh dengan tarikan-tarikan kepentingan yang sering menggelora.

Inti kemanusiaan adalah ekualitas, keadilan, kemerdekaan dan keselamatan yang didasari oleh ajaran agama. Oleh karena itu, agama yang benar selalu menempatkan humanitas sebagai inti ajarannya.

Agama yang difahami dengan tidak mengedepankan humanitas tentunya bukan menjadi inti dari segi agama.

Manusia juga harus menjaga hubungan baik dengan lingkungan alam. Didalam diri manusia harus ada kesadaran, bahwa kehidupan manusia sangat tergantung kepada alam, untuk makan, minum, bertempat tinggal dan beraktivitas, memelihara keturunan dan bermasyarakat (maklhuk social), tentunya sangat tergantung kepada keserasian lingkungan alam, hubungan yang serasi antara manusia dan alam akan terjadi jika manusia tidak hanya menempatkan alam sebagai obyek. Ketika manusia menempatkan alam sebagai obyek, maka yang terjadi adalah eksploitasi yang tidak seimbang, akhirnya alam akan rusak yang diikuti kerusakan kepada manusia itu sendiri.

Dalam mengeksploitasi alam yang tidak bisa diperbaharui seperti bahan tambang, maka harus dipertimbangkan menjaga keselarasannya. Dalam mendayagunakan alam yang dapat diperbaharui, maka harus dijaga agar tidak punah. Islam mengajarkan agar alam dijaga sebagai layaknya subyek yang turut menentukan dirinya sendiri.

Sebagai suatu bangsa yang tengah melaksanakan pembangunan, maka kita mengalami cobaan yang tidak sedikit. Cobaan itu adakalanya memang bagian dari takdir Allah Swt. yang merupakan factor eksternal absolute, seperti; gempa bumi, tsunami, gunung meletus, dsb.

Tetapi adakalanya cobaan juga disebabkan oleh factor internal non absolute atau karena ulah manusia, misalnya; kerusakan alam, pembalakan liar (illegal loging), yang berakibat banjir, tanah longsor, kerusakan jalan, jalan runtuh, dsb.

Hal ini sebagaimana difirmankan Allah dalam Al-Quran Surat Ar-Rum [30]:41;”Telah Nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, Supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

asrulhoeseinbrother

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun