Mohon tunggu...
Hasanudin
Hasanudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasantri Ma'had Aly Sa'iidusshiddiqiyah Jakarta

Takhassus Sejarah Islam dan Peradabannya

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Kemandirian Ekonomi Pesantren Sebagai Peluang Santri Membangun Ekomoni

19 Desember 2022   15:22 Diperbarui: 19 Desember 2022   15:30 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri yang berbeda dengan Negara-negara lain. Salah satu ciri khas yang mencolok dari bangsa Indonesia adalah adanya lembaga pendidikan Islam yaitu pondok pesantren. Pondok pesantren merupakan sarana pusat pendidikan agama Islam yang berkembang semenjak berabad-abad lamanya. Beberapa penelitian menunjukan bahwa lingkungan pesantren memberi beberapa dampak terhadap perubahan sosial, kebudayaan, politik dan ekonomi.

Seiring perkembangan zaman, ekonomi juga ikut mengalami inflasi bahkan diambang krisis. Satu di antaranya disebabkan oleh wabah Covid 19 yang terjadi pada sekian tahun lalu. Dalam rangka meminimalisir hal demikian, maka pondok pesantren juga harus bergerak dalam bidang wirausaha untuk kemandirian pesantren itu sendiri.

Oleh karenanya, tak jarang  pondok pesantren mengajarkan tata cara berwirausaha seperti bercocok tanam. Contoh pondok pesantren yang bergerak atau mengajarkan para santrinya untuk berwirausaha adalah pondok pesantren Quantum Islamic DEA yang terletak di daerah Jatisampurna, Kota Bekasi.

Pesantren Quantum Islamic DEA adalah sebuah lembaga pendidikan di bawah naungan Yayasan Quantum Islamic DEA. Pesantren ini berdiri awal tahun 2014, dengan santri awal hanya sebanyak 25 santri saja.  Berlokasi di kelurahan Jatiraden, Kecamatan Jatisampurna, kota Bekasi. Dari sebelum pembangunan pesantren, para pendiri pesantren sudah memiliki visi tersendiri didirikannya pesantren ini, yaitu untuk mencetak kader pengusaha muslim yang berpegang teguh kepada agama yang nantinya bisa membangkitkan perekonomian umat Islam.

Pesantren Quantum Islamic DEA memiliki luas sekitar 1 hektar dengan pembagian lahan 30% untuk bangunan dan 70%  digunakan untuk lahan peternakan dan pertanian. Dari lahan yang tersedia, santri diberikan tanggung jawab mengolah lahannya masing-masing yang sudah dibagikan. Adapun hasil panennya  akan dibagi dua antara pesantren dan santri dengan perbandingan 60% untuk pesantren dan 40%  untuk santri.

Pesantren Quantum DEA juga memiliki jenjang pendidikan formal berupa Madrasah Aliyah. Selain melatih dirinya dalam penguatan bisnis sehari-hari, para santri juga wajib mengikuti sekolah tersebut yang kurikulumnya berada di bawah naungan Kementerian Agama Republik Indonesia. Kedua keterampilan ini, diharapkan dapat membuat para santri memiliki keseimbangan dalam soft skill dan hard skill secara kontinu.

Kegiatan para santri tidak jauh berbeda dengan kegiatan pesantren yang lain. Sebagai pesantren modern, pesantren Quantum sebagaimana telah disebutkan menyediakan pendidikan formal berupa Madrasah Aliyah maka santri akan mulai kegiatan sebagaimana kegiatan sekolah berlangsung. Namun, sebagai pondok pesantren juga tidak meninggalkan kegiatan keislamannya seperti sholat malam dan sholat shubuh berjamaah serta mengaji.

Kegiatan argobisnis atau wirausaha dilaksanakan setelah sekolah selesai, biasanya kegiatan ini dilakukan setelah waktu ashar hingga menjelang maghrib. 

Pertanian pondok pesantren Quantum ini meliputi beberapa tanaman sayuran dan buah-buahan. Salah satu produk terbesar yang dihasilakan dari kegiatan tani ini adalah produk kangkung karena tidak memakan banyak waktu, cukup sebulan sudah bisa dipanen dan bisa didistribusikan kepada masyarakat. Selain itu juga masyarakat banyak yang suka mengonsumsi sayuran berjenis kangnkung, maka dari itu kangkung adalah produk unggulan dari pertanian pesantren ini. Selain sayuran jenis kangkung, ada juga yang berjenis bayam, cabai, terong, kacang panjang, serta buah-buahan yang berjenis jeruk, papaya, anggur dan lain sebagainya.

Selain pertanian pesantren ini juga melakukan giat peternakan. Kegiatan peternakan di pesantren Quantum juga bersamaan dengan kegiatan pertanian. Santri dibagi tugasnya antara pertanian dan peternakan, sebagian santri berfokus pada pertanian, sebagian yang lain berfokus ke bagian peternakan. Hasil produk terbesar dari peternakan adalah ayam broiler. yang bisa di panen kurang lebih hanya sekitar 3 bulan dan kemudian didistribusikan ke masyarakat sekitar. Selain ayam, pesantren ini juga beternak kambing, itik dan lele.  Seperti halnya sektor pertanian, sektor peternakan juga di biayai oleh Pembina Yayasan pondok. Namun, untuk modal pada sektor peternakan ini lebih tinggi untuk modal awalnya, yaitu bermodal awal sebesar 15 juta. Dalam sektor peternakan ini panen sekali dalam tiga bulan dengan keuntungan 7%.

Kemudian hasil panen dari giat ini. Di pasarkan kepada masyarakat. Sistem penjualan atau pemasaran yang dilakukan oleh pesantren Quantum dengan cara menjual secara langsung kepada masyarakat sekitar dengan cara berkeliling dari satu kampung ke kampung yang lain. Para santri juga dibekali sepeda motor untuk menjangkau daerah-daerah yang jauh. Pada awal mula penjualan para santri berjualan dengan sistem door to door, seperti halnya seorang sales menawarkan produk kepada masyarakat. Namun, dengan seiring berjalannya waktu pemasaran produk semakin berkembang dan sekarang sudah mulai dengan cara online walaupun tetap sistem awal tidak dihilangkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun