Mohon tunggu...
hasanatul lailiyah
hasanatul lailiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Malang S1 Perbankan Syariah

Do good and feel good

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Menyambut Bulan Penuh Berkah

1 April 2022   01:03 Diperbarui: 1 April 2022   01:15 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi. Sumber ilustrasi: UNSPLASH

Tak terasa dalam hitungan hari lagi kita akan menyambut bulan ramadhan. Pada bulan ini umat Islam akan melaksanakan ibadah puasa. Bulan ramadhan merupakan bulan yang ditunggu-tunggu oleh semua umat Islam di dunia. Mereka menyambut bulan ramadhan dengan sangat antusias. 

Di Indonesia sendiri masyarakatnya melakukan berbagai tradisi dari daerah masing-masing untuk menyambut datangnya bulan ramadhan. Salah satu contohnya di daerah tempat tinggalku, masyarakat di daerahku sangat antusias dalam menyambut bulan ramadhan.

Aku tinggal di Probolinggo, suatu daerah yang terletak di bagian timur dari provinsi Jawa Timur. Dalam menyambut bulan ramadhan, masyarakat di daerahku melakukan berbagai macam tradisi mulai dari nyekar, penutupan sarwah, megengan, dan persiapan untuk pembukaan pasar takjil. Tradisi tersebut merupakan gambaran bagaimana antusias masyarakat di desaku dalam menyambut datangnya bulan suci ramadhan.

Tradisi pertama yang akan aku bahas yaitu nyekar. Nyekar merupakan tradisi ziarah ke makam leluhur. Ziarah ini bertujuan untuk mendoakan para leluhur yang telah mendahului kita agar diberikan ketenangan dan diampuni dosa-dosanya. 

Peziarah biasanya membawakan bunga untuk ditaburkan di atas makam. Selain mendoakan, kami juga membersihkan makam. Kami mencabut rumput-rumput liar yang tumbuh dan menyapunya. Warga biasanya melakukan tradisi ini sehari sebelum ramadhan.

Tradisi selanjutnya yaitu penutupan sarwah. Sarwah adalah suatu tradisi pembacaan sholawat nabi dan pembacaan ayat-ayat suci al-Qur'an yang ditujukan untuk keluarga atau leluhur yang sudah meninggal. Pembacaan sholawat nabi dan pembacaan ayat suci al-Qur'an biasanya disertai dengan iringan alat musik layaknya banjari. Tradisi ini dilaksanakan dirumah-rumah warga yang menjadi anggota sarwah secara bergiliran. 

Para anggotanya akan menggunakan seragam yang telah disepakati. Penggunaan seragam tersebut ditujukan sebagai tanda anggota, karena di desaku terdapat lebih dari satu kelompok sarwah. Anggota sarwah laki-laki dan perempuan dipisah. Pelaksanaan tradisi ini dilakukan sekali dalam seminggu. Anggota yang menjadi tuan rumah akan menyajikan hidangan untuk para anggota yang lain.

Selama bulan ramadhan tradisi sarwah akan dihentikan, karena setiap anggota sarwah akan fokus dalam melaksanakan ibadah masing-masing. Sarwah akan diganti dengan kegiatan tadarus al-Qur'an. Oleh sebab itu, jumlah anggota sarwah dihitung berdasarkan jarak bulan setelah hari raya hingga menjelang puasa tahun selanjutnya. 

Tujuannya adalah agar pada saat bulan ramadhan tradisi sarwah dapat terselesaikan dan setiap anggota mendapat giliran. Penutupan sarwah dilakukan satu minggu menjelang bulan ramadhan. Pelaksanaan penutupan sarwah dilakukan dirumah ketua. 

Rangkaian acaranya sama seperti sarwah pada umumnya, namun yang membedakan yaitu di akhir acara biasanya akan dirundingkan kapan pelaksanaan sarwah selanjutnya akan dimulai. Mereka juga akan membahas pendaftaran anggota baru, pembuatan seragam, dan ziarah ke makam para wali.

Tradisi selanjutnya yang dilakukan warga di daerahku dalam menyambut bulan ramadhan yaitu tradisi megengan. Megengan sendiri berasal dari kata megeng yang artinya menahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun