Mohon tunggu...
Haryant Putra
Haryant Putra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Komunikasi Unisa

If you want to be trusted, be honest

Selanjutnya

Tutup

Money

Lahan Desa yang Menjadi Ladang Usaha

24 Januari 2021   15:03 Diperbarui: 24 Januari 2021   15:10 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada akhir penghujung tahun 2019 hingga saat ini, seluruh warga dunia diguncangkan oleh sebuah wabah virus yang berasah dari Wuhan, Tiongkok China. virus ini sendiri mulai masuk dan tersebar di Indonesia pada 2 Maret 2020 dan terus melonjak hingga saat ini. pelaksanaan kebijakan pemerintah sendiri telah diatur dalam UU No.4 Tahun 1984 Yaitu Tentang Wabah Penyakit Menular, yang mensyaratkan keterlibatan masyarakat secara aktif, seperti: masyarakat patuh terhadap himbauan agar tetap dirumah, ikut serta dalam pencegahan penyebaran di lingkungan masing-masing dan ikut memberi sumbangan materi maupun tenaga sukarela.

Dampak pandemi ini sangat dirasakan di bidang ekonomi, terutama bagi para pekerja yang dirumahkan bahkan hingga kehilangan pekerjaannya akibat terkena phk. Karena banyak dampak yang dirasakan terutama di bidang ekonomi, para warga Beran Kidul berinisiatif untuk memanfaatkan lahan milik Desa dan digunakan untuk budi daya ikan nila sekaligus menjadi ladang usaha bagi para warga. 

Awal modal usaha ini dilakukan dengan menggunakan tanah KAS desa yang berada di tepi sungai, lalu digunakan beberapa warga desa untuk dijadikan mata pencaharian sampingan di masa pandemi COVID-19 ini. Dengan biaya sewa tanah KAS desa yang relatif murah dan strategis untuk dikembangkan menjadi kolam ikan. 

Untuk membuat kolam tersebut para warga mengeluarkan modal sekitar jutaan rupiah tergantung luas tanah yang di sewa oleh warga tersebut. Lalu dalam pembuatan proses irigasi air, warga yang memiliki kolam bergotong royong dalam pembuatannya agar seluruh kolam dapat teraliri oleh air sungai secara rata.

Untuk modal bibit ikan sendiri yaitu 400 rupiah/ekor. Sedangkan modal pakan menggunakan pelet kurang lebih 180 ribu rupiah/karung, namun ada opsi lain pakan agar tidak mengeluarkan  modal lebih banyak yaitu antara lain menggunakan Azolla Microphyla. Azolla Microphylla sendiri merupakan tanaman paku air yang memiliki daun berukuran kecil, tebal, dan berwarna hijau ini mudah ditemui di area rawa atau persawahan. 

dokpri
dokpri
Keunggulan pemberian menggunakan tumbuhan Azolla Microphyla ini selain harganya yang murah adalah mampu meningatkan pertumbuhan ikan dengan pesat dan juga mampu mencegah tumbuhnya jentik-jentik nyamuk sehingga lingkungan sekitar tetap sehat. Pemberian pakan Azolla Microphyla secara rutin sebagai pakan utama dapat menghemat biaya pakan pelet sampai dengan 50%.

Dengan usaha budi daya ikan ini, para warga Beran Kidul dapat menambah penghasilan di masa pandemi COVID-19. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun