Pendekatan Holistik untuk Warga Terdampak Pembangunan Tol di Mojoroto Kediri
Pembangunan infrastruktur jalan tol di wilayah Mojoroto, Kediri, memberi dampak signifikan bagi kehidupan sosial dan kesehatan warga sekitar. Tak hanya berpengaruh pada kondisi lingkungan, aktivitas konstruksi juga berpotensi menimbulkan masalah kesehatan, terutama terkait kebisingan dan kualitas udara.
Menjawab tantangan tersebut, tim dosen dari IIK Bhakti Wiyata Kediri dengan ketua dr. Hartati Tuna, M.Kes. melaksanakan program Pengabdian kepada Masyarakat (Pengmas) melalui hibah dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (KEMENDIKTISAINTEK) bertajuk “Pendekatan Holistik untuk Warga Terdampak Pembangunan Tol di Mojoroto Kediri: Deteksi Hearing Loss, Pemeriksaan Paru-paru, dan Pemberdayaan Kewirausahaan.”
Program ini dimulai dengan skrining kesehatan pendengaran (hearing loss) pada warga yang tinggal dekat jalur pembangunan tol. Hasil deteksi dini sangat penting mengingat kebisingan dari alat berat dan lalu lintas proyek berpotensi mengganggu kesehatan telinga masyarakat. Selain itu, dilakukan pula pemeriksaan paru-paru dengan spinometri sederhana untuk mengidentifikasi risiko gangguan pernapasan akibat paparan debu proyek. Edukasi mengenai cara menjaga kesehatan paru-paru di lingkungan berdebu juga diberikan secara interaktif serta masyarakat diberikan pelatihan pembuatan ear plug (mengurangi paparan kebisingan dari pembangunan tol) .Tidak hanya aspek kesehatan, tim pengabdian juga memperkuat pemberdayaan ekonomi keluarga. Warga diajak mengikuti pelatihan kewirausahaan sederhana, program pembuatan jamu herbal, the herbal juga memberikan dampak positif dalam bidang kewirausahaan. Tujuannya adalah agar masyarakat terdampak pembangunan tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga berdaya secara ekonomi. Selain itu kegiatan yang lain yaitu Kegiatan Pembuatan Area hijauTaman Ramah Lingkungan: Penataan tanaman yang mampu menyerap polusi, penanaman herbal serta desain taman yang memungkinkan udara tetap segar dan sejuk.
Kegiatan ini terlaksana berkat kerja sama erat antara pemerintah kelurahan, tenaga kesehatan, serta tokoh masyarakat setempat.
“Kami merasa diperhatikan. Selama ini banyak yang khawatir dengan debu dan bising proyek tol. Lewat kegiatan ini, kami dapat pemeriksaan gratis sekaligus ilmu untuk membuka usaha,” ujar salah satu warga Mojoroto dengan wajah sumringah
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI