Mohon tunggu...
Harry Setiawan
Harry Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IT Universitas Bunda Mullia

Mahasiswa IT

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebebasan Berpendapat pada Pertemanan yang Sehat

20 Mei 2021   16:18 Diperbarui: 20 Mei 2021   16:32 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam lingkungan pertemanan tentu saja semua berhak menyampaikan pendapat saat menanggapi hal apapun yang terjadi. Apalagi di negara kita ini menganut faham demokrasi dalam bebas menyampaikan pendapat. 

Namun banyak sekali pergaulan yang saat ini memiliki pertemanan yang tidak sehat dalam menyampaikan pendapat. Salah satu contohnya memiliki pendapat yang berbeda tapi tidak bisa menerima satu sama lain. Ketika yang satu memiliki jawaban a, namun yang satu memiliki jawaban b tapi tidak bisa menerima satu sama lain akhirnya diakhiri oleh perkelahian itu merupakan pertemanan yang tidak sehat dalam berpendapat.

Kebebasan berpendapat ini juga mempengaruhi dari etika serta etiket di lingkungan pergaulan juga. Jika pergaulan a saling menerima pendapat maka bisa saja dengan santai memberikan pendapat sesuka hatinya, apalagi jika terdapat perbedaan tidak bertengkar dan menerima dengan candaan. Tapi jika kita menerapkan cara pergaulan ini ke pergaulan yang tidak menerima pendapat dengan mudah akan menjadi buruk bahkan bisa menyebabkan perkelahian. Pemikiran seperti inilah yang membuktikan bahwa bangsa Indonesia ini masih belum bisa menerima perbedaan pendapat walau dari ruang lingkup yang kecil seperti pergaulan.

Frederick Schauer berpendapat ketika kebebasan berpendapat diterima, ada prinsip yang menyatakan bahwa pendapat kurang tunduk pada regulasi (dalam teori politik) daripada bentuk perilaku lain yang memiliki efek yang sama atau setara. Sesuai juga dengan UUD Pasal 28E Ayat (3) yang berbunyi "Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat." Lalu bagaimana cara kita mengubah pandangan dalam perbedaan pendapat?

Kita harus memulai dari hal yang kecil seperti menerima pendapat di pergaulan dengan lapang dada. Jika pendapatmu berbeda maka terimalah tidak perlu diperdebatkan, karena setiap orang memiliki pandangan yang cukup berbeda. 

Hormatilah setiap pendapat maka pendapatmu akan dihormati oleh orang lain. Selanjutnya jika sudah berhasil pada lingkungan yang kecil maka cobalah di lingkungan yang lebih luas. Menanamkan ideologi seperti ini sangatlah baik dan akan mengubah pandangan demokrasi dan bisa menerima perbedaan pendapat di masa nanti.

Sumber: lbhpengayoman.unpar.ac.id

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun