Jauh sebelum masa pandemi, sudah banyak orang yang memakai masker dalam keseharian, mulai dari masker medis sampai masker modis.
Dulu saya sendiri menganggap orang yang memakai masker itu aneh, penyakitan, tidak percaya diri dan tuduhan-tuduhan tanpa bukti lainnya. Ya, saya dulu memang sejahat itu. Sekarang? Masih tetap!
Bahkan tiga bulan setelah Covid-19 mulai meraja di seluruh dunia, saya memang patuh menjaga jarak dan mencuci tangan, namun masih menolak untuk memakai masker.Â
Saya baru mulai memakai masker saat kantor sudah mewajibkan seluruh karyawan harus memakai masker.
Itu pun saya terlebih dahulu mencari masker paling gaya dan keren dari online shop yang lebih membuat saya terlihat seperti rock star daripada orang yang sedang menjalankan protokol kesehatan, karena saya tidak mau memakai masker medis.Â
Saya sudah terlanjur terstigma oleh diri sendiri bahwa memakai masker medis itu terkesan aneh, penyakitan dan tidak percaya diri. Benar-benar seperti ungkapan 'senjata makan tuan'.
Awal membiasakan diri memakai masker memang sangat terganggu, dalam arti bernafas menjadi tidak leluasa karena sirkulasi yang tidak seperti saat tidak memakai masker.Â
Apalagi saya yang memakai kacamata, sering sekali pada saat-saat tertentu lensa kacamata saya tiba-tiba berembun sehingga mengganggu pandangan karena saya salah tarik nafas.
Tetapi memang benar, bahwa selalu ada sisi positif atau hikmah dari setiap peristiwa. Sudah hampir 2 tahun, saya memakai masker, selama itu juga saya tidak pernah sakit flu.Â
Biasanya sekali dua bulan, saya pasti menderita hidung meler, tenggorokan sakit dan suara yang tiba-tiba terdengar seperti suara James Bond yang jelas menganggu aktifitas dan interaksi saya sehari-hari.Â