"aku sendiri dan tidak berada di sini
semua orang adalah orang lain" --tidak ada new york hari ini, aan mansyur
Semua terasa asing. Dunia luar berubah begitu cepat. Aku yang tertinggal atau mereka yang meniggalakanku sejak kemarin?
Aku menulis ini setibanya di Stasiun Manggarai: antara new york dan jakarta, ada jogja manggarai jadi tempat transitnya.
Banyak sekali orang-orang berpindah dari satu kereta ke kereta lainnya. Tapi tidak ada yang berlari mengejar kereta. Orang-orang bingung. Orang-orang saling bertanya. Dan, papan-papan pemberitahuan yang tidak terbaca.
Baca juga: Ayah Bilang Saya Gila
antara new york dan jakarta, ada jogja mannggarai jadi tempat transitnya. pic.twitter.com/p8zO4Iebr3--- Kangmas Harry (@_HarRam) June 3, 2022
***
Halte Pasar Palmerah yang bagus dan sedikit megah. Tapi, selalu ada ruang untuk tukang-tukang ojek pangkalan menawarkan jasanya. Mereka tidak tersingkirkan, hanya terpinggirkan.
Aku belok ke gang Pasar Palmerah dan tidak ada yang berubah. Masih ada orang yang makan gorengan suir di pinggir jalan, soto ayam lamongan, dan penjual tali sepatu di pojokan.
Jumat yang terik membawa langkah kakiku ingin cepat-cepat sampai kantor. Setidaknya di ruangan ber-AC aku bisa istirahat sebentar untuk lanjut Jumat-an.
Namun, justru ini yang kudapati setelah sampai dan membuka pintu ruangan: 4-5 orang yang masing-masing menatap layar laptopnya, sambil bertanya --dalam hati, tentunya: mereka siapa?
Seketika aku ingat adegan Rangga dan Cinta saat mereka kembali bertemu setelah 9 tahun berpisah tanpa kabar dan penjelasan di pameran Eka Nugroho.
"Terlalu lama,"
"Ya... terlalu lama."