Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Selain Korupsi, Koruptor Juga Bisa Membuat Lelucon

5 April 2018   03:42 Diperbarui: 16 Januari 2019   09:37 3470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku "Lelucon Para Koruptor" (dokpri)

Tapi, entah mengapa, buku ini memang seperti buku 'Kumpulan SMS Gaul & Lucu, Serta Bisa Membuat Terpingkal'. Sepintas sahaja. Laiknya lelucon, buku ini berisi guyon-guyon yang bisa mengocok perut. Dari satu cerita ke cerita lainnya; dari karakter setiap tokohnya hingga kejadian-kejadiannya. Meski lelucon yang disajikan tidaklah sesegar jeruk di pasar, tapi kamu akan merasa getir --minimal kamu akan sering nyengir-nyengir.

Buku ini merupakan refleksi sekaligus aktualisasi pembacaan Agus Noor akan fenomena sosial-politik belakangan ini. Korupsi, korupsi dan korupsi. Anehnya, mengapa korupsi masih dianggap fenomena? Bukankah sejak hayat masih dikandung badan korupsi sudah ada? 

Dan, bagi saya, setelah membaca buku ini seperti memahami cara koruptor melakukan korupsi. Untuk apa dan bagaimana bisa. Atau, yang menariknya adalah cara koruptor menyikapi tindakan korupnya sendiri. Barangkali ini yang menjadikan korupsi masih tetap dianggap sebagai fenomena.

Sebagai contoh, seperti yang dikisahkan Agus Noor pada cerita 'Koruptor Kita Tercinta'. Ini adalah kisah koruptor yang paling korup sejagat alam raya dunia ini. Bagaimana tidak, ia mengambil keuntungan dari setiap orang yang membuang hajat! Goks! Kemudian saya jadi membayangkan: kalau satu hari saya buang hajat sampai enam kali, maka sebanyak itu pula ia meraup keuntungan dari apa yang semestinya saya lakukan.

Namun, bukan Agus Noor namanya, jika tidak membuat dunia seakan menjadi terbalik pada kenyataan. Ketika koruptor itu ditetapkan sebagai tersangka, menggunakan rompi oren, dipenjara seumur hidup, tapi tetap tersenyum. Senyumannya itu, mengutip dalam cerita, sebagai senyum paling mengesankan yang pernah kau lihat dalam hidupmu.

"Saya akan berjuang bersama-sama kalian, seluruh rakyat, untuk bahu-membahu memberantas korupsi. ... Korupsi itu buruk! Yang baik ya kalau tidak ketahuan."

***

Atau, cerita yang sama seperti judul buku tersebut 'Lelucon Para Koruptor'. Secara garis besar latar cerita ini adalah di sebuah penjara. Koruptor bertemu dengan koruptor. Dari dalam penjara itu kotuptor berkumpul.

Sepintas saya jadi ingat film 'Con Air'. Adalah sebuah kobodohan tingkat akut menyatukan penjahat di suatu ruangan, dalam pesawat, yang mengakibatkan pembajakan pesawat! Sama seperti penjara koruptor. Alih-alih membuat jera, di dalam penjara malah mereka (anggaplah seperti) berserikat.

Koruptor A berbagi pengalaman dengan koruptor B yang tertangkap dengan konyol. Kotuptor C dianggap sebagai senior karena lebih dulu masuk penjara dan mendapat hukuman paling lama. Bahkan ada kotuptor D yang mengajak kepada Koruptor E untuk korupsi lagi jika nanti sudah bebas. Goks!

Tapi, terlepas dari niat-niat busuk tersebut, yang menjadi menarik malah kegiatan rutin para koruptor di sana: mendatangi sebuah pertemuan antar tahanan koruptor dengan berbagi cerita lucu. Seperti MOB dari Papua, namun ini versi koruptor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun