Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Health Promoter

Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Beberapa Kepercayaan tentang Kesehatan Ibu dan Anak di Pulau Timor

19 Februari 2020   22:44 Diperbarui: 19 Februari 2020   22:46 2076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di hampir semua daerah, orang-orang yang tinggal memiliki kepercayaan mengenai hal tertentu. Kepercayaan-kepercayaan yang ada bisa terbentuk oleh kebiasaan ataupun sesuatu yang telah turun-temurun sejak zaman dulu.

Kepercayaan yang ada memiliki areanya masing-masing. Ada kepercayaan mengenai tempat yang sakral, golongan orang yang dituakan atau hargai, hingga mengenai kebiasaan masyarakat. Di masa yang semakin modern, hal-hal seperti ini lebih sering ditemui di area pedesaan dibandingkan perkotaan. Salah satu bentuk kepercayaan yang cukup unik adalah kepercayaan tentang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

Umumnya kepercayaan bisa berbentuk larangan atau hal yang harus dipatuhi. Namun, nyatanya tidak semua kepercayaan yang berkembang di masyarakat merupakan fakta, melainkan hanya mitos. Masyarakat yang tinggal di beberapa daerah di pulau Timor juga memiliki beberapa kepercayaan yang merupakan mitos mengenai kesehatan ibu dan anak (KIA).

Kesehatan ibu dan anak (KIA) berkaitan dengan masa ibu hamil hingga masa ibu menyusui anaknya. Dalam hal ini, kesehatan ibu dan anak KIA memiliki hubungan erat dengan pola konsumsi dan aktivitas dari ibu dan anak.

Kepercayaan Mengenai Masa Kehamilan

Mengenai ibu hamil, terdapat beberapa masyarakat di daerah Timor yang mempercayai bahwa memakan ikan saat hamil akan membuat anak mereka memiliki bau yang amis saat lahir.  Ada pula yang mengatakan bahwa jika ibu hamil memakan pisang, maka anak dalam kandungan akan menjadi sangat besar sehingga sulit dilahirkan.

Beberapa orang juga mengatakan bahwa pucuk labu tidak boleh dikonsumsi karena akan membuat anak merasa gatal-gatal. Yang lebih ekstrim lagi, jika ibu memakan gurita, tali pusar dari janin akan terlilit tak beraturan.

Kepercayaan-kepercayaan tersebut bertolak belakang dengan ilmu kesehatan. Makanan seperti ikan, buah pisang, sayur pucuk labu, dan gurita memiliki kandungan gizi yang baik. Dalam makanan tersebut terdapat protein, vitamin, banyak nutrisi baik yang diperlukan tubuh ibu dan anak.

Makanan yang dikonsumsi oleh ibu akan diolah terlebih dahulu oleh sistem pencernaannya. Selanjutnya, kandungan nutrisi yang dihasilkan akan diteruskan pada anak. Hal ini membuat anak memiliki zat gizi yang cukup untuk bertumbuh dan berkembang dalam kandungan hingga lahir. Oleh karenanya, efek seperti bau amis, anak yang terlalu besar, gatal, dan tali pusar yang terlilit tidak mungkin terjadi.

Kalaupun ada yang terjadi dari kepercayaan tersebut, tentunya ada gangguan lain yang perlu dikonsultasikan bersama dokter atau petugas kesehatan. Hal ini juga berlaku jika ibu memiliki alergi pada suatu makanan. Tempat terbaik untuk bertanya adalah para petugas kesehatan.

Masih tentang masa kehamilan, ada beberapa orang yang mengatakan bahwa mengolesi pasir pada perut ibu hamil agar anak yang lahir memiliki kulit yang mulus. Hal ini bahkan masih dipraktekkan oleh beberapa orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun