Mohon tunggu...
HAROMATULLAH
HAROMATULLAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo semuanya selamat datang, terimakasih telah berkunjung ke profil kami

Selanjutnya

Tutup

Money

Seorang Guru Madrasah Sukses Dalam Berbisnis Sayuran Hidroponik

9 Mei 2022   20:34 Diperbarui: 10 Mei 2022   08:54 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By: Haromatullah

Untuk mendapatkan ide bisnis zaman sekarang ini sangatlah mudah, dengan hanya menonton youtube, melihat lingkungan sekitar, melihat peluang dan kita sanggup melakukannya saja sudah dapat membuat kita terfikir akan membuat  ide bisnis seperti apa. Zaman sekarang anak muda yang mempunyai hobi bercocok tanam dan ingin mengembangkan bisnis dalam bercocok tanam  tetapi  malas melakukan pekerjaan berat seperti menyangkul dan panas panasan di sawah, sekarang  kita tidak perlu khawatir lagi karena sekarang sudah ada metode tanam  hidroponik yakni budidaya tanaman dengan media non tanah tetapi dengan media air dan pastinya tempat untuk bercocok tanam dengan cara metode tanam hidroponik ini tidak perlu panas panasan, tidak perlu susah-susah untuk  menyangkul.

Itulah yang dilakukan oleh Bapak nuruzzaman karomi seorang guru agama madrasah tsanawiah. Beliau menggeluti bisnis tanaman hidroponik sejak tahun 2018, beliau mendapatkan ide untuk menanam tanaman hidroponik ini dari menonton youtube dan terinspirasi dari sekelompok mahasiswa yang pada saat itu sedang melakukan penelitian di desanya.

Bapak nuruzzaman karomi memilih metode tanam hidroponik ini dikarenakan metode tanam hidroponik ini jika dibandingkan dengan konvensional lebih hemat tenaga dikarenakan yang mengerjakan sudah sistematis dari bahan-bahan atau isalasi hidroponik yang sudah di buat sebelumnya. Jadi tidak perlu lagi menyangkul kemudian menyiram sayuran yang di tanam setiap hari, itu sudah tidak perlu karena kita hanya perlu melakukan pelepasan bibit dan membiarkannya hidup begitu saja.

Menanam tanaman dengan metode hidroponik itu gampang kata beliau, hanya di semai menggunakan media tanam rukul atau busa. Tidak banyak hambatan atau kesulitan yang di dapatkan oleh bpak Nuruzzaman Karomi dalam melakukan metode tanam hidroponik ini bahkan hampir tidak ada kesulitan yang di alami beliau. Cuma pada beberapa bulan awal dalam menanam dengan metode tanam hidroponik ini bapak nuruzzaman karomi mendapatkan sedikit masalah yakni malasah kebersihan, jika isolasi hidroponik ini tidak di jaga kebersihannya maka akan menimbulkan bakteri yang akan menyebabkan munculnya kutu, ulat, dan belalang itu terjadi hanya pada beberapa bulan awal beliau memulai menanam dengan metode tanam hidroponik ini. Jadi harus di kontrol setiap hari kebersihan pada isolasinya tersebut.

Pada awal memulai menanam tanaman dengan metode tanam hidroponik ini beliau menanam berbagai macam tanaman mulai dari kangkung, sayur bayam, sawi, selada dan hongking. Tetapi kedepannya beliau memikirkan sayuran apa yang mudah untuk di pasarkan. Jadi beliau mulai fokus untuk menanam satu sayuran saja yakni selada karena menurut beliau selada itu punya pasar tersendiri dan juga merupakan bahan pokok dari berbagai macam kuliner yang saat ini ramai di kalangan anak muda seperti kebab, burger, grill, dan untuk makanan bahan makanan resto dan sebagainya.

Bapak Nuruzzaman Karomi dapat panen tanaman hidroponik ini seminggu sekali, beliau dapat panen perminggu dari 60 sampai 70 kg selada, itu tergantung bagus atau tidak hasil panennya, kalau sedang bagus beliau dapat panen paling banyak 70 sampai 75 kg selada, tetapi kalau sedang kurang bagus pertumbuhan tanaman hidroponik beliau dapat panen sekitar 70 kg bahkan bisa kurang dari itu.

Untuk menanam tanaman hidroponik ini mempunyai banyak sistem, dari yang sederhana hingga yang standar pabrik. Kalau yang paling sederhana kita dapat menanam dengan metode hidroponik ini dengan menggunakan ember bekas atau botol bekas, itu yang sistem sedrhana biasanya itu hanya untuk kebutuhan pribadi. Sedangkan untuk memulai usaha seperti beliau ini namanya sistem yang sudah berbentuk pabrik atau sudah skala produksi, memang memakan baiaya yang banyak tetapi setelah itu beliau lumayan banyak menghemat dalam biaya produksi. Seperti kata beliau untuk membangun green house atau membangun pabriknya itu lumayan memakan biaya ibarat kita seang membuat gerobak usaha yang mengeluarkan modal yang banyak namun setelah itu kita hanya menyiapkan biaya produksi dengan omset yang cukup banyak, insyaAllah terbilang menguntungkan.

Keuntungan tergantung pada sukses atau tidaknya tanaman yang beliau tanam, kalau kurang maksimal maka hasilnya pun kurang maksimal karena beliau menjual sesuai dengan bobot hasil panennya. Kalau selada yang di panen sehat, segar dan bobotnya bagus maka beliau akan mendapat omset yang banyak, omset yang dapat di dapetkan bisa mencapai satu juta perminggu. Kalau hasilnya kurang bagus beliau hanya akan mendapatkan hanya 300 sampai 500 ribu perminggu.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun