Reshuffle kabinet kembali mengguncang jagat politik Indonesia. Presiden Prabowo Subianto secara resmi merombak Kabinet Merah Putih pada 8 September 2025.Â
Lima posisi strategis terkena reshuffle, namun yang paling menyita perhatian publik adalah pencopotan Sri Mulyani Indrawati dari kursi Menteri Keuangan.
Bagi banyak pihak, ini bukan sekadar pergantian jabatan, melainkan penanda perubahan arah ekonomi nasional.Â
Nama Sri Mulyani terlalu besar untuk dilewatkan begitu saja.Â
Sepak terjangnya selama puluhan tahun, baik di dalam negeri maupun kancah internasional, menjadikan kepergiannya sebagai peristiwa politik-ekonomi yang sarat makna.
Jejak Panjang Seorang Teknopolitik
Sri Mulyani lahir di Bandar Lampung pada 26 Agustus 1962. Dari keluarga akademisi, ia tumbuh dalam kultur pendidikan yang ketat.Â
Setelah lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, ia menapaki jenjang akademik hingga meraih gelar doktor di University of Illinois.Â
Disertasinya meneliti efek pajak penghasilan terhadap pasokan tenaga kerja, sebuah topik yang kelak relevan dengan kiprahnya sebagai pengelola fiskal.
Dari ruang kelas, Sri Mulyani melangkah ke panggung kebijakan publik. Ia dikenal sebagai sosok teknokrat andal, kritis, dan berintegritas.Â
Reputasinya menembus batas nasional ketika ditunjuk sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia pada 2010.Â