Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Money

Saat Palembang Berkilau Emas

23 Mei 2025   03:00 Diperbarui: 23 Mei 2025   03:00 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi emas perhiasan (ANTARA FOTO/Khalis Surry via KOMPAS.com)

Toko emas hinggapegadaian di KotaPalembang ramaidisambangi wargayang berburu emas.Mulai dari perhiasanemas hingga emasbatangan serba larismanis.

Emas, Politik Filipina, dan ASN: Mencermati Tiga Fenomena dalam Lanskap Sosial-Ekonomi Asia Tenggara

Dalam satu pekan terakhir, lanskap sosial dan ekonomi di Asia Tenggara diwarnai oleh tiga fenomena penting: membludaknya perdagangan emas di Kota Palembang, Sumatera Selatan; permintaan mundur massal seluruh menteri di Filipina oleh Presiden Ferdinand Marcos Jr; serta usulan perpanjangan usia pensiun aparatur sipil negara (ASN) di Indonesia yang menuai sorotan. 

Ketiga isu ini, meskipun tampak berbeda ranah, mencerminkan dinamika ketidakpastian, respons sosial, serta perdebatan mengenai arah kebijakan publik dan institusional.

Demam Emas di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

Palembang tengah mengalami fenomena sosial yang menarik perhatian: lonjakan minat warga terhadap investasi emas, baik dalam bentuk perhiasan maupun logam mulia. 

Di tengah bayang-bayang ketidakpastian ekonomi nasional, masyarakat memilih emas sebagai bentuk proteksi nilai kekayaan. 

Toko-toko emas hingga pegadaian dipadati pembeli yang ingin mendapatkan margin keuntungan dari fluktuasi harga emas.

Harga emas yang sempat menyentuh rekor tertinggi memunculkan kepanikan tersendiri. 

Namun, saat harga mulai mengalami koreksi atau penurunan, banyak warga memanfaatkannya sebagai momen pembelian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun