Mohon tunggu...
Harmin Yusriadi
Harmin Yusriadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Komunikasi Univesitas Gunadarma

pembodoh yang akan terus belajar, hobi olahraga sepeda dan pecinta musik

Selanjutnya

Tutup

Bola

Kontroversi dan Dampak Positif Piala Dunia 2022 di Qatar

28 November 2022   17:03 Diperbarui: 28 November 2022   17:06 3170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

JAKARTA (28/11/2022),  Perhelatan akbar piala dunia 2022 di Qatar menjadi pesta sepak bola yang paling ditunggu-tunggu pecinta sepak bola di seluruh dunia. Hal ini menjadi perhatian tersendiri bagi penikmat sepak bola untuk datang langsung ke Qatar untuk mendukung negara kesayangannya bermain atau menikmati melalui layanan streaming online.

Pada umumnya selalu ada hal menarik dalam pergelaran piala dunia, seperti soundtrack yang selalu di putar di semua media, penampilan tim yang tak terduga, bahkan atribut menarik yang disesuaikan dengan budaya tuan rumah. Namun piala dunia juga tidak terlepas dari kontroversi yang terjadi. Tidak sedikit pecinta sepak bola merasakan banyak kontroversi yang mengiringi persiapan Qatar jelang pelaksanaan Piala Dunia 2022.

Pertama, isu minimnya perhatian terhadap keselamatan pekerja yang membangun stadion-stadion megah di sana.

Kedua, isu Qatar menyuap mantan presiden FIFA, Sepp Blatter untuk menjadikan mereka sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022. 

Ketiga isu LGBT menjadi perhatian serius sejumlah penggemar sepakbola dunia, terutama di Eropa, yang lantang menyuarakan hak-hak kelompok LGBT. Sebagian dari mereka mengaku batal menonton secara langsung di Qatar karena merasa tidak aman. LGBT dan seks di luar pernikahan dianggap sebagai sebuah kejahatan menurut aturan Qatar yang diancam hukuman pidana. 

Keempat isu penonton bayaran, Qatar juga diisukan membayar penggemar sepak bola untuk memosting hal positif tentang Piala Dunia 2022. Dilansir dari DW, salah satu surat kabar Jerman, mereka mengklaim bahwa Qatar membayar biaya perjalanan para penggemar internasional terpilih.

Dari isu-isu diatas, penulis memberikan sudut pandang bahwa setiap pergelaran kegiatan akbar selalu ada unsur politik,Ekonomi dan kepentingan kelompok.

Penulisan ini menggunakan landasan teori :

Kepentingan Nasional menurut Donald E Nuechterlein yang menjelaskan kepentingan nasional yang disebut sebagai kepentingan dasar suatu negara yaitu; (a) Kepentingan Pertahanan (b) Kepentingan Ekonomi (c) Kepentingan Tata Dunia (d) Kepentingan Ideologi. Teori Ketergantungan Media adalah teori tentang komunikasi massa yang menyatakan bahwa semakin seseorang tergantung pada suatu media untuk memenuhi kebutuhannya, maka media tersebut menjadi semakin penting untuk orang itu (Sandra Ball-Rokeach dan Melvin DeFleur)

Teori Ketergantungan Media yaitu teori tentang komunikasi massa yang menyatakan bahwa semakin seseorang tergantung pada suatu media untuk memenuhi kebutuhannya, maka media tersebut menjadi semakin penting untuk orang itu (Sandra Ball-Rokeach dan Melvin DeFleur)

Tujuan utama qatar mengajukan sebagai tuan rumah adalah untuk meningkatkan perkonomian dan publikasi tinggi ke seluruh dunia. Kedua hal ini tentunya sangat berdampak positif bagi Qatar. Peningkatan ekonomi yang berpotensi seperti penyewaan hotel, sarana transportasi, merchandise, hak siar, penjualan tiket dan lainnya. Sedangkan dari sisi publikasi perhelatan piala dunia ini berpotensi mengenalkan Negara Qatar ke dunia sehingga dapat membuka peluang bisnis dan investasi di Qatar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun