Mohon tunggu...
harman dahsyat
harman dahsyat Mohon Tunggu... Penulis - Be Inspiring and Useful for Others

Terus menginspirasi dan memberikan banyak manfaat untuk orang banyak.

Selanjutnya

Tutup

Money

Meroketkan Penjualan di Era Vuca

23 Oktober 2018   00:14 Diperbarui: 23 Oktober 2018   07:51 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semangat pagi rekan-rekan wiraniaga di seluruh Nusantara. Bagaimana kabar Anda hari ini? Semoga selalu Hebat Luar Biasa.

Menurut sebuah hasil riset yang dimuat oleh Robert Kiyosaki dalam bukunya "Rich Dad Poor Dad" and "The Cashflow Quadrant" menyebutkan bahwa 95 % orang hidup dalam keadaan biasa-biasa saja dalam karier, keluarga, kehidupan pribadi dan sebagainya, hanya 5 % orang yang mencapai kesuksesan dalam hidup, usaha, dan keluarga. Sedangkan 95 % dari mereka yang gagal dalam kehidupan pribadi, karier, usaha memiliki tendensi untuk gagal kedua kali, ketiga kalinya dan seterusnya.

Demikian pula di dunia penjualan, ada 5 % salesman yang mencapai kesuksesan luar biasa dan ada 95 % dengan hasil penjualan biasa- biasa saja. Mau dikelompok manakah Anda ?

Era yang sedang banyak diperbicangkan dan menjadi trending topik para pakar ekonomi, analis bisnis, trainer, motivator dan pimpinan perusahaan ialah VUCA. VUCA merupakan akronim dari Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity. Volatility atau radical unexpected change didefinisikan sebagai perubahan yang sangat cepat. Uncertainty memiliki makna kurangnya kecepatan kita untuk memprekdisikan segala sesuatu peristiwa atau isu yang terjadi. 

Complexity artinya kondisi berupa gangguan yang akan dihadapi oleh suatu organisasi atau pribadi. Sedangkan Ambiguity merupakan keadaan dimana antara realitas dengan makna-makna yang menyertai dari berbagai kondisi yang ada, semua serba ambigu (mempunyai makna lebih dari satu) karena tidak memiliki batasan yang jelas dan bahkan tidak terlihat.

Badai VUCA ini apakah menimpa dunia penjualan ? jawabannya adalah ya. Tidak usah kita membandingkan dengan toko elektronik di glodok, banyak pusat perbelanjaan yang mulai sepi, pengunjung atau pasar tradisional yang semula jam 09.00 atau jam 10.00 sudah habis barang yang dijual, sekarang sampai sore hari juga masih ada sayuran atau daging yang belum terjual

Lihat lah penjualan Anda sebagai seorang sales, apakah Anda sudah berjualan sesuai target, over target atau sebaliknya jauh di bawah target. Anda lah yang tahu penjualan Anda masing-masing.

Ada 3 hal yang perlu teman-teman sales lakukan menghadapi Era Vuca ini, yaitu Prospek, Follow up, Negosiasi.

PROSPEK

Mengapa prospek itu menjadi hal yang sangat penting  ? Seorang pakar penjualan Zig Ziglar dalam bukunya Ziglar on Selling menyampaikan bahwa tantangan pertama ketika masuk dalam dunia penjualan ialah aktivtas mencari prospek. "Tidak peduli betapa bagus keterampilan Anda dalammenutup penjualan, produk anda, kemampuan Anda mengatasi penolakan, presentasi Anda, maupun keterampilan Anda dalam menentukan keinginan dan kebutuhan, Anda akan terdepak dari bisnis itu jika Anda tidak memiliki seorang prospek !".

Mencari prospek atau prospecting  adalah kunci terpenting untuk meraih kesuksesan dalam menjual. Tanpa prospek, Anda akan didiskualifikasi sebagai seorang penjual professional -- selesai bahkan sebelum Anda memulai. Tanpa Prospek, bisnis Anda akan gagal. Sebelum Anda memiliki prospek, Anda tidak punya kesempatan untuk melakukan penjualan. Ada 2 metode untuk mendatanglan prospek, yaitu on line prospekting dan off line prospekting atau kombinasi keduanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun