Mohon tunggu...
Harli Muin
Harli Muin Mohon Tunggu... Pengacara - Pemerhati Sosial

Saya mulai tertarik dengan masalah-masalah sosial, anti korupsi pembangunan, lingkungan hidup dan keamanan masyarakat, ketika saya masih kecil menyaksikan kampung di sulawesi tengah, terpencil, dimana saya lahir dan besar terkena banjir bandang dan saya menyaksikan bagaimana bencana itu menghancurkan semuanya dalam hitungan jam. Kehadiran sejumlah perusahaan HPH dan tambang menambah beban terhadap dampak yang disebabkan atas kemarahan alam itu. Kami kehilangan banyak sekali. Padahal kampung ini sebelumnya damai, tenteram jauh dari hiruk pikuk kota. Pilihan inilah yang kemudian menjadi karier saya dan menulis pesan damai yang berhubungan masalah-masalah tersebut di atas. Semoga kita bisa berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

 10 ABK, Negara Tak Boleh Kalah dari Bandit

1 April 2016   20:59 Diperbarui: 1 April 2016   21:02 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

Bayangkan jika keluarga anda di sandra oleh teroris, bagaimana perasaan anda. Mungkin petikan berikut ini mewakili perasaan para korban pembajakan yang keluarga mereka dijadikan sandra.

“Suami saya pulang dengan selamat ke rumah, ujar Sadiyah dengan tetesan air mata, sesekali dilap dengan tisue, matanya memandang ke depan seperti hampa, tak punya harapan. Halimatus Sadiyah, nama lengkap dari Istri Suriyansyah, yang tinggal di Banjarmasin, beranak satu dan usia sekitar 28 tahun.

Cerita menyedihkan itu, Suriyansyah, , salah satu Anak Buah Kapal Brahman 12, sebuah kapal tag boat, yang menarik Anand 12, tongkang ber muatan batu bara, yang dibajak oleh kelompok Abusyyaf di Laut Filipina Selatan dan atau di bagian utara timur laut Indonesia. Pembajak meminta uang tebusan sekitar 15 miliar rupiah, setara dengan 50 juta peso, untuk pembebasan tawanan itu. Namun nila, merupakan nila dari 10 orang yang ditahan pembajak.

Raut sedih dan air mata dari Istri Suriansyah, mungkin juga dibagi rasakan secara bersama dari sepuluh ABK dan Mualim yang dibajak itu. Perasaan mereka sedih, hancur dan juga penuh harapan.

“Suami saya harus cepat pulang,” kata Yola Lasut, istri dari Alvin disebuah TV Nasional beberapa hari lalu, dengan wajah sedih.

10 warna negarayang ditahan itu, menurut laporan harian Merdekaonline (29/3/2016), adalah:

1. Peter Tonsen Barahama asal Batam

2. Julian Philip asal Minahasa

3. Alvian Elvis Peti asal Jakarta

4. Mahmud asal Banjarmasin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun