Semarang (02/08/2021) – Tren kasus pandemi Covid-19 hingga kini masih belum menunjukan penurunan signifikan. Hal ini disebabkan oleh adanya kegiatan yang berpotensi menciptakan kerumunan seperti dibukannya pasar, bandara, mall dan yang lainnya sehingga membuat kluster penularan Covid-19 di Indonesia tidak kunjung reda.
Hal ini menyebabkan pemerintah mengambil langkah darurat guna mengatasi peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia dengan memberlakukan kebijakan PPKM Jawa-Bali (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) dari tangal 3 - 20 juli 2021 dan diperpanjang hingga 25 Juli 2021.
Adanya PPKM ini membuat masyarakat merasa bosan dengan aktivitas yang dilakukan di rumah selama pandemi Covid-19. Oleh karena itu perlu adanya hal baru yang dapat mengatasi kebosanan selama pandemi namun bermanfaat.
Berdasarkan hal tersebut Haris Wahyu Darmawan selaku Mahasiswa KKN UNDIP TIM II 2021 mengajarkan cara mengatasi kebosanan di RT 01/ RW XVI Kelurahan Tambakaji, Semarang, dengan membuat “Budikdamber”.
“Budikdamber” atau budidaya ikan dan tanaman dalam ember merupakan salah satu metode budidaya yang efektif dan mudah dilakukan selama pandemi Covid-19. Selain itu Budikamber memiliki kelebihan antara lain :
- Hemat air, tempat dan listrik
- Mudah untuk dipindahkan (mobile)
- Mudah sistem pengelolaan
- Relatif murah dan terjangkau
- Penyediaan pangan protein hewani dan sayuran
Teknik pembuatan budikdamber sendiri tergolong mudah dilakukan. Alat dan bahan yang dibutuhkan dapat memanfaatkan ember yang tidak terpakai sebagai wadah media budidaya, selain itu dengan memanfaatkan budikdamber kita dapat memanen ikan dan tanaman sayuran seperti kangkung menjadi lebih produktif dalam memenuhi kebutuhan pangan selama pandemi Covid-19 ini.
Program budikdamber ini telah dilaksanakan dengan baik dan diterima oleh warga RT 01/RW XVI Kel. Tambakaji Semarang. Bapak Arif selaku Ketua RT 01/RW XVI juga antusias terhadap program budikdamber ini sebagai kegiatan yang bermanfaat dalam mengisi waktu luang selama pandemi Covid-19.