Mohon tunggu...
Haris Fauzi
Haris Fauzi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Penyuka Kajian Keislaman dan Humaniora || Penikmat anime One Piece.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Penggrebekan Vicky Prasetyo-Angel Lelga, Batas Tipis Privasi dan Kepentingan Pasar

21 November 2018   07:31 Diperbarui: 21 November 2018   16:45 1302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instagram.com/vickyprasetyo

Saat kita menonton saluran televisi kita hari ini, berbagai narasi-narasi sampah yang akan muncul dalam tayangan infotainment. 

Jikalau kita sedikit mencermati sedikit saja, perkataan yang keluar dari lidah para host banyak rangkaian kata yang penuh ambiguitas. Kalimat yang begitu berbahaya menggiring opini publik dan sangat rancu ketika mengawali tayangan kehidupan para seleb. 

Ambil kasus saja Nagita Slavina ketika dari melamar, mengandung, melahirkan sampai punya anak pun, televisi penuh semangat mengais remah tamah dari berbagai sumber, kepada keluarga atau sahabat- mereka para seleb.

Dulu, ketika dewan pers menyusun bebarapa rangkaian kata yang berkata, Wartawan Indonesia menghormati privasi narasumber, kecuali jika menyangkut kepentingan publik yang lebih besar. 

Perdebatan pelik terjadi, ada dua kutub yang saling berbeda, apa itu privasi? Apa yang dimaksud dari kepentingan publik yang lebih besar?

Forum akhirnya memutuskan bahwa privasi adalah informasi yang menyangkut keluarga dan data diri lain yang menjadi milik seorang.

Sementara, di lain sisi, saat membincang apa itu kepentingan yang lebih besar, kemudian ada silang pendapat yang muncul.

Apakah kehidupan seleb juga termasuk dalam kepentingan publik atau tidak. Bukankah kepentingan publik itu urusannya berkaitan dengan para petinggi pemerintahan. Lalu kenapa seleb harus disamaratakan dengan kriteria dengan para petinggi tersebut. 

Pihak yang mendukung bahwa kehidupan seleb menjadi bagian dari kepentingan publik berargumen bukankah mereka menjadi seleb karena publik telah membeli produk yang telah dihasilkan dan dipasarkan.

Sedangkan pihak yang tidak setuju bahwa itu bukan publik, melainkan pasar konsumen, tentu ini berbeda dengan apa yang didefinisikan dari sebuah publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun