Mohon tunggu...
Hari Purwanto
Hari Purwanto Mohon Tunggu... Konsultan - Do The Best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Direktur Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Mahasiswa Pasca Sarjana Univ. Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ryamizard Ryacudu Layak Menjadi Pendamping Jokowi

13 Juli 2018   13:55 Diperbarui: 13 Juli 2018   14:05 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bursa nama cawapres untuk menjadi pendamping Jokowi pada Pilpres 2019 mulai bermunculan dan disandingkan. Ada yang luput dari pengamatan elit politik, parpol, bahkan lembaga survey bahwa ada nama cawapres yang menguat pada 2014 yang akan disandingkan saat itu yakni Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu dikenal sebagai sosok yang sangat loyal terhadap pimpinan dan cinta tanah air.

Siapa yang tidak mengenal Jenderal (Purn) yang satu ini, dekat dengan semua komponen anak bangsa baik tingkat atas, menengah maupun bawah. Bahkan sangat disengani oleh angkatan bersenjata negara tetangga maupun kalangan internasional. Kalangan agama pun memiliki komunikasi baik secara langsung dengan Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu.

Saat ini Jokowi butuh pendamping yang sangat loyal terhadap dirinya dan yang mampu berkomunikasi dengan semua stake holders bangsa ini untuk dapat melanjutkan pemerintahannya di periode kedua. Sosok yang diharapkan Jokowi ada didiri Jenderal (Purn) RR untuk mendampingi dalam perhelatan Pilpres 2019.

Ada beberapa alasan kenapa harus Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu menjadi Cawapres Jokowi...?

1. Loyal Terhadap Pimpinan

Saat terjadinya gesekan elit nasional pada masa presiden Gus Dur, Ryamizard yang saat itu menjabat Pangdam Jaya mengancam siapa saja yang akan mengganggu keamanan di wilayahnya. Bahkan saat terjadinya aksi 411 maupun aksi 212, Jenderal (Purn) RR menghimbau kepada semua pimpinan Islam agar melakukan aksi damai dan tidak melakukan makar terhadap pimpinan. Itulah sikap loyalitasnya kepada Presiden Jokowi.

2. Tegas

Sikap tegas ini bahkan terbawa-bawa hingga saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Baru-baru ini, statement keras dilontarkannya kepada kelompok LGBT. Di hadapan para wartawan, Ryamizard menyebutkan gerakan LGBT sebagai bagian dari perang proxy. Kontan saja, statemen ini menyebabkan kelompok LGBT kalang kabut. Salah satu pentolan LGBT, Dedy Oetomo bahkan meminta kelompok LGBT untuk "bersembunyi" dahulu dan saling melakukan komunikasi internal.

3. Cinta Bangsa Dan Negara

Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu yang mempelopori gerakan Bela Negara yang pada awalnya dicibir oleh banyak kalangan, salah satunya di Parlemen. Meski begitu, Ryamizard tidak peduli. Dia tetap maju terus walau tidak banyak yang mendukung. Setelah beberapa bulan, konsep Bela Negara ini justru dipakai oleh banyak kalangan, baik militer maupun rakyat sipil. Bela Negara menjadi konsep cara pandang dalam melakukan kegiatan berbangsa dan bernegara.

Dari alasan tersebut diatas, maka Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu layak untuk menjadi pendamping Jokowi pada Pilpres 2019. Semoga Presiden Jokowi dapat mempertimbangkan alasan-alasan tersebut dan meminang Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu untuk mendampingi diperiode kedua pemerintahan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun