Mohon tunggu...
Hari Purwanto
Hari Purwanto Mohon Tunggu... Konsultan - Do The Best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Direktur Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Mahasiswa Pasca Sarjana Univ. Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Panglima TNI Menyambut HUT Ke-72 TNI Inkonsisten Soal "Proxy War"

5 Oktober 2017   06:45 Diperbarui: 5 Oktober 2017   08:36 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam menyambut HUT TNI ke 72 yang rencananya diselenggarakan pada 5 oktober 2017 di pelabuhan Indah kiat cilegon Banten, sangat bertolak belakang dengan agenda yang diusung oleh Panglima TNI soal "Proxy War". Agenda HUT TNI ke 72 saat ini, Panglima TNI lebih menunjukkan kekuatan alusista yang dimiliki oleh TNI dibandingkan dengan gagasan proxy war yang pernah disampaikan dibeberapa tempat. 

Penggunaan tempat dipelabuhan Indah kiat malah mengganggu aktivitas perekonomian yang semestinya dapat memberikan pendapatan untuk negara dan merugikan para pelaku usaha nasional maupun internasional. Beberapa langkah Panglima TNI saat ini sering melakukan blunder dan mencoba membangun panggung politik dengan menggunakan jabatannya menjelang injury time.

Mestinya wacana "Proxy War" menjadi fokus utama daripada menunjukkan alusista yang dimiliki oleh TNI karena segala pembelian alusista yang menjadi kebutuhan TNI pastinya termonitor oleh Presiden dan lembaga negara yang bertugas memeriksa penggunaan keuangan negara yaitu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Wacana "Proxy War Mengancam Indonesia" pernah disampaikan oleh Panglima TNI saat menyampaikan orasi ilmiah di Dies Natalis Untan Pontianak, Kamis (19/5/2016). Dan seharusnya dengan wacana "Proxy War" 

Panglima TNI mampu mengemasnya dalam menyambut HUT TNI ke 72, bukan malah sebaliknya lebih menunjukkan kekuatan fisik yang dimiliki oleh TNI. Dalam hal ini bisa disimpulkan bahwa Panglima TNI inkonsisten untuk menjawab tantangan dari "Proxy War Mengancam Indonesia". Ataukah Panglima TNI semakin bingung karena dampak dari langkah blundernya yang menjelang pensiun...?

Kita tidak pernah tau langkah apa yang akan dilakukan setelah pensiunnya Panglima TNI, namun dari beberapa peristiwa politik dan wacana yang dilempar terkait "Proxy War" dapat dianalisa Panglima TNI mencoba membuat panggung menuju 2019. Dan proses menuju tahun politik 2019 tidak lama lagi dan menjelang masa pensiunnya Panglima TNI membuat acara HUT TNI Ke 72 dengan unjuk kekuatan dibawah komandonya. Semoga Panglima TNI menemukan solusi terhadap "Proxy War Mengancam Indonesia" dan konsisten dengan wacananya. Selamat HUT TNI Ke-72 Siap Melawan Proxy War Yang Mengancam NKRI. Jayalah TNI Ku...!!! Jayalah Indonesia Ku...!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun