Menjelang Pilpres yang juga bersamaan dengan Pileg 2019, banyak calon pemilih, apalagi yang first voter, kebingungan dengan kandidat yang mesti dicoblos. Nah di antara semua calon tersebut, ada pilihan bagus yang ada di Jawa Timur VII, Magetan, Ponorogo, Ngawi, Pacitan dan Ternggalek. Ia adalah Budiman Sudjatmiko, salah satu aktivis reformasi yang dipenjara karena dituduh subversif tanpa kesalahan jelas. Selama bertahun-tahun politikus yang sering dibandingkan kegantengannya dengan Tio Pakusadewo ini membela masyarakat, dipenjara sebagai tahanan politik, dan kemudian membangun karir politiknya dari bawah setelah dibebaskan.
Yuk kita baca fakta-fakta mengenai beliau!
1. Sudah ngaktivis sejak muda
Dididik oleh mentornya, almarhum Yamin, Budiman Sudjatmiko digembleng untuk mampu berargumen dan berhubungan dengan wong cilik sejak SMA. Bahkan ia sudah mulai ikut-ikutan berorganisasi sejak SMP! Kebiasaannya berpikir serius menjerumuskannya kepada indahnya berfilsafat, sehingga mengaku kurang bergaul dan sulit menarik pasangan sebagai kekasih. Namun perlahan ia mengakui mulai beranjak romantis setelah dewasa dan mulai mendalami sastra tanpa kehilangan skill awalnya sebagai aktivis dunia nyata, singa podium, dan jagonya debat dari pihak Jokowi - KH Maruf Amin
2. Ditangkap karena berani melawan Orde Baru
Berbeda dengan anggapan banyak orang, Budiman Sudjatmiko ditangkap dan dijebloskan ke penjara akibat mengadakan mimbar bebas menentang orde baru, yang kemudian dihubungkan dengan kerusuhan 27 Juli dan selanjutnya kerusuhan Mei 1998. Namun karena statusnya dipenjara sejak 1997, sebenarnya Budiman Sudjatmiko tidak bisa dituduh terkait langsung dengan kerusuhan-kerusuhan tersebut.
Jadi anggapan dia dipenjarakan karena terlibat komunisme dan PKI sama sekalis salah.
3 Menolak Grasi, Menerima Amnesti
