Mohon tunggu...
Harfei Rachman
Harfei Rachman Mohon Tunggu... Freelancer - An Un-educated Flea

Aku, pikiran yang kamu takkan bisa taklukkan.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Membahas Misteri & Metafora Murakami dalam Film "Burning"

28 November 2018   17:06 Diperbarui: 28 November 2018   17:24 942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.visiteiffel.com


Tahun ini, film Burning asal Korea Selatan tengah menjadi pembahasan utama oleh para pecinta film di seluruh dunia. Khususnya buat pecinta film-film Asia. Film ini merupakan hasil perpaduan dari sineas film asal Korsel, Lee Chang Dong dan juga penulis asal Jepang, Haruki Murakami. Film Burning sendiri diangkat dari cerita pendek Murakami yang berjudul sama, "Barn Burning."

Berbeda dengan film Murakami yang lain, Norwegian Wood (yang menurut saya hambar dan agak monoton), Film ini sangat berbeda dan mampu menyajikan rasa yang sama ketika saya membaca novel-novel Murakami yang penuh dengan misteri dan jiwa kesepian yang sering dirasakan oleh sang karakter utama. 

Chang-Dong sendiri mampu memperluas dan memperindah cerpen Murakami tersebut menjadi film dengan durasi dua jam dua puluh delapan menit. Sama seperti film-filmna terdahulu "Secret Sunshine" and "Poetry," Lee berhasil memadukan skrip yang sangat kaya nan padat dengan menggambarkan rasa kesedihan yang tak bisa terkatakan yaitu tentang bagaimana manusia bisa hidup dengan belas-kasih di dunia yang kejam. 

Hasilnya pun sangat nyata layaknya sebuah sajak puisi yang indah. Tak hanya itu, film ini meraih dua piala dan mendapatkan nilai tertinggi dan pujian dari kritikus dalam ajang Festival Film Cannes 2018. 

Film Burning sendiri bercerita tentang seorang pekerja lepas, Jong-Su yang bertemu dengan seorang wanita yang dikenal sebagai teman masa kecilnya dulu, Hae-Mi. Hae-Mi sendiri setelah bertemu Jong-Su, dia bercerita keinginannya untuk liburan ke Afrika. Dia meminta Jong-Su untuk merawat kucing  miliknya selagi dia pergi. 

Dalam fase itu, Jong-Su merasa kesepian dan tengah bergelut dengan kondisinya sekarang, yakni Ayahnya yang mendekam di penjara sedangkan Ibunya sudah lama kabur dari rumahnya, saat dia masih kecil dulu. Setelah beberapa saat, Hae-Mi pun pulang dari Afrika dam pulang bersama lelaki misterius bernama Ben. 

Hae-Mi bercerita tentang perkenalannya dengan Ben, hingga membuat Jong-Su sedikit cemburu. Hingga pada  waktunya, Hai-Me menghilang tanpa sebuah pesan. Jong-Su pun mencoba mencari Hai-Me, dan di saat itu juga, Ia memberanikan diri untuk mencari tahu siapa Ben sebenarnya dan apa maksud perkataannya yang berhubungan dengan "Rumah Kaca Yang Kebakaran."

Selain skrip yang matang dan akting-akting yang ciamik dari aktor-aktornya, film ini juga memiliki sinematografi yang indah. Tak heran, bila kritikus dari film Cannes pun memberikan nilai yang tertinggi. Dan kini, film Burning menjadi perwakilan Korea Selatan dalam ajang Oscar pada tahun depan dalam kategori film asing terbaik. 

Apakah Burning bisa masuk lima besar lewat penjurian terakhir? Jelas ini akan menjadi seru, karena mereka akan bersaing dengan film-film asing lainnya seperti Shoplifters (Jepang), Roma (Meksiko), atau mungkin Marlina: The Murderes in Four Acts (Indonesia).

Kita lihat saja nanti!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun