Mohon tunggu...
HARDIAN DAVID FACHRHESI
HARDIAN DAVID FACHRHESI Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Semangat

Selanjutnya

Tutup

Film

Yowis Ben

30 Oktober 2020   21:02 Diperbarui: 30 Oktober 2020   21:04 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Bayu skak (bayu) adalah anak SMA di kota Malang. Setiap harinya Bayu tinggal bersama ibu dan pamannya. Ibunya bekerja sebagai pedagang pecel dirumah tetapi Bayu juga selalu membantu ibunya berjualan pecel di sekolahnya. 

Dari hal itu Bayu sering di panggil oleh teman-temannya dengan panggilan "Pecel Boy". Ia juga sulit mendapatkan pacar karena penampilannya, apalagi yang di taksir adalah Susan (Cut Meyriska) yang dalam film tersebut Susan di kenal sebagai siswi tercantik di sekolah Bayu. 

Bersama Doni ( Joshua Suherman ) teman Bayu, Bayu mencari akal bagaimana caranya agar Bayu dan Doni bisa menjadi populer di sekolahnya. Mereka mempunyai ide untuk membuat grup band karena mereka juga bisa bermain alat musik, tetapi mereka kekurangan pesonil untuk memainkan keyboard dan drum. 

Maka dari itu mereka berniat membuat brosur untuk mencari personil. Setelah brosur di sebar, dapatlah dua nama personil untuk band mereka, Nando ( Brandon Salim ) dan Yayan ( Tutus Thompson). Setelah itu mereka latihan dan memutuskan untuk nama band mereka adalah Yowis Ben.

Yowis Ben telah menciptakan beberapa lagu dan mereka membuat video klip yang di share di Youtube agar mereka bisa lebih terkenal. Benar saja, band mereka menjadi terkenal karena video klip tersebut. Sudah terkenal, Bayu mulai disukai oleh Susan. Mereka berduaan terus hingga Bayu lupa bahwa bandnya akan mengikuti kompetisi dan itu membuat Doni, Nando, dan Yayan marah karena sikap Bayu yang egois karena sudah terkenal, padahal yang ingin Doni dan Nando maksud adalah terkenal karena bakat dan juga pembuktian kepada orang tua bahwa bermain musik juga bisa berhasil. Lalu Bayu dan Susan pisah karena pada saat akan latihan, Bayu menyuruh Susan untuk keluar sebentar dan pada saat itu Susan memilih untuk pisah karena Bayu lebih memilih Yowis Ben daripada dirinya.

Setelah mengikuti kompetisi, mereka ternyata bisa menjadi juara. Menjadi juara tidak menjadikan Bayu senang karena pada saat itu ia juara tetapi apa yang di inginkan pupus, yaitu menjadi pacar Susan. Pada saat itu juga mereka memilih untuk membubarkan grup band yang mereka buat dari nol itu.

Tidak lama kemudian Yowis Ben kembali bersatu kembali lagi karena Bayu di beri masukan oleh fansnya yaitu Kamidi. Pada saat itu Bayu langsung tersadar dan menghubungi teman-temannya untuk meminta maaf dan bersatu lagi sebagai Yowis Ben. Di akhir cerita, Yowis Ben tampil dalam acara pentas seni di sebuah SMA dan pada saat itu juga Bayu dan Susan bersama kembali.

Dalam film Yowis Ben ini, para pemeran full menggunakan Bahasa Jawa khas Jawa Timur. Padahal para pemeran tidak semua bisa berbahasa Jawa, seperti Nando. Para pemeran juga sudah bisa berbahasa Jawa walaupun tidak begitu mulus. Sebenarnya film ini seperti flashback, lalu pada akhir cerita disambung cerita tersebut. Konflik-konflik pada cerita tersebut juga sesuai realita yang ada di jaman sekarang, yaitu persoalan percintaan dan gara-gara percintaan memperpecah pertemanan karena keegoisan. Cinta memang membutakan segalanya, temanpun jadi korbannya.

Bayu Skak sendiri adalah Youtubers Indonesia yang sudah sangat terkenal. Bayu Skak sendiri mengikuti tren untuk membuat film dengan film yang dibalut dengan kearifan lokal. Bayu Skak di bantu oleh Fajar Nugros. Bayu Skak berhasil menyajikan sebuah tontonan yang menarik dan leluconnya yang menggunakan Bahasa Jawa. Walaupun menggunakan Bahawa Jawa, dalam film ini menampilkan subtitle Indonesia agar penonton masih bisa menikmati film dengan membaca subtitle yang diberikan.

Film ini menunjukan budaya khas yang ada di Jawa Timur, khusunya di kota Malang. Kearifan lokal yang ditampilkan juga sangatlah menarik, saya sendiri sebagai orang Jawa, sangat terhibur dengan film ini karena menggunakan Bahawa Jawa yang bagus dan dengan lelucon-leluconnya dengan Bahasa Jawa tersebut. Tidak heran jika film ini memiliki banyak penonton walaupun sebagian besar bahkan hampir semua part dalam film ini menggunakan Bahasa Jawa. Ini membuktikan bahwa menggunakan Bahasa daerah juga bisa memiliki penonton yang banyak dan sukses.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun