Mohon tunggu...
hanya opini
hanya opini Mohon Tunggu... Freelancer - sharing wacana yg bersifat opini

_| kita terdiri lebih dari 1000 etnis suku bangsa yg berbeda & punya lebih dari 700 bahasa yg juga berbeda, maka jagalah perbedaan itu |_

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pesugihan Gunung Kawi, Aliran Hitam Vs Aliran Putih

24 Juli 2019   03:45 Diperbarui: 30 Juni 2021   01:16 10234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengenal Pesugihan Gunung Kawi, Aliran Hitam Vs Aliran Putih (unsplash/pascal-debrunner)

Jika bicara tentang gunung Kawi, banyak orang mempersepsikannya dg aktifitas pesugihan.

Walaupun tidak 100% benar, karena gunung Kawi sendiri masuk salah satu daerah wisata di kota Malang. Jadi pergi ke gunung kawi bukan berarti melakukan pesugihan, bisa saja kita sedang berwisata seperti biasa.

Tulisan ini akan membahas gunung kawi dari sisi aktifitas pesugihan yg selama ini menjadi mitos dimasyarakat. Tulisan ini juga (penulis harapkan) bisa menjadi semacam klarifikasi benarkah lokasi gunung kawi memang bisa untuk dijadikan tempat pesugihan.

Arti Pesugihan

Apabila mendengar kata pesugihan, byk orang mempersepsikannya sbg hal yg negatif. Itu tidak sepenuhnya benar.

Pesugihan berasal dari kata dalam bahasa Jawa "sugih" yg artinya kaya/makmur/berlimpah secara materi. Pesugihan berarti cara2 atau jalan yg ditempuh orang utk meraih kekayaan tsb.

Ada dua cara yg dilakukan utk meraih kekayaan (pesugihan). Yaitu cara positif dan cara negatif, ada cara halal dan cara haram, atau ada yg menyebutnya dg istilah jalur putih dan jalur hitam.

Baca juga : Lumpang Unik di Petilasan Lereng Gunung Kawi

Mengapa gunung Kawi jadi salah satu lokasi pesugihan?

Gunung Kawi (sama seperti tempat2 keramat didaerah lain) memang memiliki keistimewaan berkaitan dg hal kerejekian dan kemakmuran ekonomi.

Keistimewaan ini berasal dari "Karomah" atau kelebihan yg diberikan Tuhan kpd hamba2nya yg soleh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun