Mohon tunggu...
HL Sugiarto
HL Sugiarto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis untuk dibaca dan membaca untuk menulis

Hanya orang biasa yang ingin menulis dan menulis lagi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sekecil Apapun Nilai Uang Janganlah Dibuang

27 November 2019   11:27 Diperbarui: 27 November 2019   11:30 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto berasal dari dokumen pribadi

Beberapa hari yang lalu saya dikagetkan dengan adanya dua buah uang koin masing-masing nominal Rp. 200,- yang tergeletak di pinggiran bak sampah di sebuah mini market, tepatnya dibagian asbak untuk puntung rokok. 

Pada saat itu saya baru saja keluar dari  mini market tersebut sehabis membeli sebungkus rokok dan sebotol air mineral.  Kebetulan saya memang berniat membuang struk pembayaran yang saya terima dari kasir tadi di tong sampah dekat pintu masuk mini market itu. 

Tak dinyana saya pun kaget melihat dua keping mata uang logam yang memang nilainya kecil dibiarkan begitu saja tergeletak di tempat sampah. Seakan-akan memang si pemilik uang itu sengaja membuangnya.

Memang nilai uang itu kecil, tapi bagaimanapun saya tidak habis pikir sampai setega itu si pemilik membuangnya. Apakah karena nilai uang itu dinggap  tidak bernilai sehingga dibuang di tempat sampah. Padahal uang itu masih bisa berguna bagi orang lain yang memerlukannya, atau paling tidak didonasikan atau dimasukkan dalam kontak infaq yang ada. Masih banyak cara agar membuat uang itu menjadi lebih bernilai dan barokah dengan cara-cara yang layak dan bukan dengan cara membuangnya.

Teringat sepuluh tahun yang lalu ,ketika saya memberikan beberapa keping uang masing-masing dengan nominal Rp. 25,-, kepada seorang pengemis. 

Tanpa dinyana dia memang menerima pemberian saya tersebut, akan tetapi ketika ia menyadari bahwa yang ia terima adalah beberapa keping uang dengan nominal Rp. 25,- spontan ia membuangnya. 

Walaupun saat itu saya melihat langsung perbuatannya, tanpa rasa bersalah ia pun pergi dan tidak memungut uang itu. Akhirnya saya dengan rasa agak kikuk dan malu memungut kembali uang itu walaupun dengan menahan rasa jengkel akan tindakan pengemis itu.

Kembali lagi kepada cerita dua keping uang bernominal Rp. 200,- tadi, akhirnya saya pun berinisiatif memungutnya dan kemudian masuk kembali ke mini market tersebut dan menyerahkan ke kasir sambil berkata,"Mbak saya mau donasikan uang receh ini!".  

Kasir tersebut menerimanya dengan baik dan mengucapkan terima kasih atas pemberian saya. Memang kebetulan mini market tersebut sedang mengadakan momen untuk donasi bagi kepentingan PMI.  Hati saya menjadi agak lega karena telah membuat uang yang tadi disia-siakan menjadi berguna,walaupun nilainya kecil. (hpx)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun