Mohon tunggu...
Hans Pt
Hans Pt Mohon Tunggu... Seniman - Swasta, Sejak Dahoeloe Kala

Biasa-biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Prabowo Mau Kembalikan Lahan? Sekarang Saja Pak!

21 Maret 2019   21:01 Diperbarui: 22 Maret 2019   10:01 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Janji Prabowo untuk mengembalikan lahan-lahannya "setelah dilantik menjadi presiden" rasanya sangat sulit untuk dinalar akal sehat. Artinya harus menang pilpres, kalau tidak? Ya, gak janji dehhh. Begitukah? Di mana akal sehat? 

Sebagaimana kita ketahui, belum lama ini dalam rangka kampanye pilpresnya, capres 02 ini mengatakan: "Tapi sekarang saya memutuskan paling lambat 10 hari sesudah saya dilantik, saham-saham dalam perusahaan saya yang menguasai HGU mayoritasnya akan saya serahkan kepada RI," ujar Prabowo saat pidato di hadapan relawan Prabowo-Sandi di Taman Mini Indonesia Indah, Jumat (15/3/2019).

Kita paham, janjinya ini adalah untuk merespon kata-katanya sendiri dalam acara debat capres kedua pada 17 Februari 2019 lalu, di mana dia berkata di hadapan Jokowi, akan mengembalikan lahan-lahan yang dia kuasai saat ini, kalau pemerintah meminta. Dan sekalipun Presiden Jokowi telah berulang-ulang meminta agar pemilik konsesi besar mengembalikan lahannya, pihak Prabowo tetap bergeming (keukeuh). 

Padahal Jokowi ingin segera membagi-bagikan lahan itu kepada rakyat yang tidak punya. Dan sudah lebih dari sebulan sejak kata-kata Prabowo itu terucap, namun tidak ada tanda-tanda akan ditepati. Jokowi meminta itu karena yang bersangkutan sendiri mengatakan ingin mengembalikannya. So what? Gitu loh...

Yang lebih menjengkelkan adalah sikap Dahnil Simanjuntak, jubir timses Prabowo, yang malah menyarankan Jokowi menemui Prabowo untuk membiacarakn ihwal pengembalian lahan tersebut. Kacau sekali cara berpikir Dahnil ini. Siapa yang ngomong ingin mengembalikan lahan, dan siapa presidennya? Sesuai akal sehat, datang dan melapor dong kepada Kepala Negara. Kalau kubu 02 dikatakan tukang bohong pasti tidak mau terima. Tapi nyatanya memang begitu.

Lucu sebenarnya Prabowo ini ketika berjanji akan mengembalikan lahan dan saham-saham dalam perusahaan yang menguasai lahan tersebut kepada negara paling lambat 10 hari setelah dilantik. Dengan kata lain, bila Prabowo ternyata kalah lagi, maka lahan-lahan milik pemerintah itu tidak kembali ke negara? Katanya patriot, pro rakyat kecil, tapi kok membuat syarat yang muskil untuk mengembalikan hak rakyat? Bangsa Indonesia harus bersyukur sebab Jokowi mengingatkannya dalam debat capres kedua itu. Coba kalau tidak, mana mungkin ada janji-janji muskil semacam ini?

Maka belajar dari kasus itu, kita rakyat mana mungkin percaya begitu saja pada janji Prabowo yang kesannya akan mengembalikan lahan "hanya" kalau terpilih menjadi presiden? Dan kalau tidak terpilih tidak akan mengembalikannya? Masalahnya adalah Prabowo pernah mengatakan hal itu, dan Presiden Jokowi hanya meminta baik-baik, sesuai keinginan Prabowo juga toh? 

Namun ternyata kok jadi berbelit-belit? Hal yang sebenarnya gampang kok dibikin jadi sulit? Mana mungkin rakyat bisa percaya? Andaikata Prabowo menang pilpres pun, tidak ada yang bisa menjamin akan segera mengembalikan lahan itu.

Maka daripada berlarut-larut tak menentu, sebab nyatanya kata-kata orang yang ngomong sendiri tidak dapat dipegang, ini ada sebuah ide yang bisa dikatakan sebagai win win solution.  Sekarang tergantung niat baik pihak Prabowo saja, mau atau tidak? Bersedia atau kagak? Niat atau enggak? Serius enggak dengan janji yang akan mengembalikan lahan dan saham-sahamnya?

Rakyat sudah telanjur mengetahui segalanya, dan janji Prabowo untuk mengembalikan lahan. Tapi tak usah nunggu hasil pilpres, sebab banyak kemungkinan yang terjadi di sana. Kalau hasilnya tidak sesuai ekspektasi Prabowo? Janji itu lalu hangus dengan sendirinya? Bagaimana kata-kata sewaktu debat capres? Maka sekarang saja dibuktikan dulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun