Mohon tunggu...
Hans Pt
Hans Pt Mohon Tunggu... Seniman - Swasta, Sejak Dahoeloe Kala

Biasa-biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Menunggu Aksi Prabowo Kembalikan Lahan Rakyat

26 Februari 2019   14:28 Diperbarui: 26 Februari 2019   14:58 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Debat Capres jilid 2 pada Minggu 17 Februari 2019 silam bisa jadi dirasa apes (sial) oleh Prabowo dan kelompoknya. Sudah gagap menjawab pertanyaan soal "unicorn", capres 02 itu kena jebak pula soal kepemilikan lahannya di Aceh dan Kalimantan Timur. Debat kedua itu antara lain membahas topik seputar  energi, pangan, infrastruktur, lingkungan dan sumber daya alam.

Dan ketika Prabowo dengan nada berapi-api membawa-bawa nama rakyat yang tidak memiliki lahan, Jokowi mengingatkan Prabowo yang juga memiliki lahan seluas 120 ribu hektare di Aceh Tengah, dan 220 ribu hektare lahan di Kalimantan Timur.

Prabowo yang tersedak pun tidak dapat membantah, dan mengiyakan saja soal lahan yang luasnya 5 kali lebih luas dari Provinsi DKI tersebut. Betul, tapi status kepemilikan lahan-lahan itu HGU yang dapat dikembalikan kepada negara, kalau pemerintah memintanya kembali. Sekali lagi: Prabowo mengatakan siap mengembalikan lahan-lahan itu, jika pemerintah memintanya kembali.

Setelah sekian lama merasa terpojok oleh isu kepemilikan lahan luas itu, orang-orang di kubu Prabowo berusaha mengelak pula dengan mengingatkan bahwa orang-orang dekat Jokowi juga banyak yang memiliki lahan luas. Untuk sementara dalih ini cukup ampuh juga rupanya, dan membuat kubu Prabowo merasa telah lepas dari "musibah" yang dibawa dari arena debat tersebut.

Terkuaknya misteri bahwa Prabowo pun ternyata memiliki lahan yang sangat luas, memang membuat banyak pihak, terutama rakyat kecil menjadi antipati. Rakyat menjadi sadar bahwa selama ini mereka hanya dijadikan bahan kampanye, untuk menarik simpati. Janjinya ingin menyejahterakan rakyat dengan cara membagi-bagi lahan. Ternyata diam-diam yang berjanji  itu sendiri mengangkangi lahan yang luasnya bisa dibagikan kepada minimal 1 juta KK yang tidak memiliki lahan.

Kini kubu 02 mulai mengeles dengan membalikkan bola kepada kubu Jokowi. Mereka pun mendata orang-orang di lingkaran Jokowi, yang berprofesi sebagai pengusaha, dan memiliki lahan yang luas juga. Tidak dipungkiri jika ada di antara timses Jokowi pemilik lahan luas. Dan memang tidak ada salahnya bila warga negara diberikan HGU atas lahan untuk dikelola. Apalagi pengusaha besar, wajar saja mengusahakan lahan negara untuk kegiatan ekonomi yang berdampak pula bagi kesejahteraan banyak orang. Tetapi mereka tidak pernah berjanji atau sesumbar mengembalikan lahan itu, sebab masih dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan ekonomi, semisal jadi perkebunan kelapa sawit, dll.

Maka beda sekali dengan Prabowo yang di dalam janji kampanye pencapresannya selalu "memberikan" perhatian terhadap rakyat kecil, terutama yang tidak memiliki lahan untuk diolah sebagai mata pencaharian. Maka Prabowo dalam setiap statemennya selalu membawa-bawa nama rakyat yang tidak memiliki lahan itu. 

Apalagi ketika Jokowi membagi-bagikan sertifikat, Prabowo menyindir sambil mengingatkan bahwa 80% lahan dikuasai oleh kaum elite--tetapi dia tidak menyebutkan bahwa salah satu dari kaum elite itu adalah dirinya sendiri. Yang lebih menggelikan sebenarnya adalah ketika Prabowo seolah menyalahkan Jokowi dalam kasus lahan yang dikuasai elite tersebut. Padahal, seperti ditegaskan sendiri oleh Jokowi dalam debat, pembagian lahan yang luas itu tidak terjadi di masa pemerintahannya. Sekarang kubu Prabowo ingin Jokowi bertanggung jawab?

Sekarang, ketika ada tuntutan simpatisan Prabowo agar orang-orang di sekitar Jokowi juga mengembalikan lahan, hal itu menjadi tampak lucu dan bodoh. Mereka menyamakan dengan kondisi Prabowo yang sudah berkata akan mengembalikan lahan itu kepada pemerintah jika diminta oleh pemerintah. Nah, sekarang Presiden Jokowi dalam berbagai kesempatan sudah menantang para pemilik konsesi--yang ingin mengembalikan lahannya kepada negara. Misalnya saat Jokowi menyampaikan pidato kebangsaan di Sentul Bogor Jawa Barat, Minggu 24 Februari 2019 malam. "Jika ada penerima konsesi besar yang mau mengembalikan ke negara, saya tunggu sekarang. Dan (lahan) akan saya bagikan untuk rakyat kecil," tutur Presiden.

Kebetulan saja Prabowo dalam debat capres Minggu 17 Februari 2019 lalu sudah mengatakan akan mengembalikan lahan-lahan yang dia kuasai itu bila pemerintah memintanya. Dan Jokowi telah menyambut baik sikap "ksatria" seorang Prabowo ini yang bersedia mengembalikan lahan jika pemerintah meminta. Tapi sebetulnya sih, kalau Prabowo benar-benar seorang ksatria yang berjuang untuk rakyat kecil, lahan-lahan itu sudah harus dikembalikan dan dibagikan ke rakyat kecil tanpa harus diminta, dan tanpa syarat apa-apa. Lebih baik lagi jika lahan itu dia kembalikan sebelum nyapres, lalu memberitahunya dalam kampanye. Pasti dampakanya luar biasa, simpati rakyat akan meluas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun