Mohon tunggu...
Hans Pt
Hans Pt Mohon Tunggu... Seniman - Swasta, Sejak Dahoeloe Kala

Biasa-biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Bola

Trauma Kegagalan di Final Hantui Argentina

22 Juni 2018   14:49 Diperbarui: 22 Juni 2018   14:56 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil gambar untuk pemain argentina 2018 piala dunia


Timnas Argentina sempat terancam tidak ikut ke Rusia. Kepastian mereka menjadi peserta Piala Dunia 2018 bahkan ditentukan pada pertandingan terakhir, ketika berhasil mengalahkan Ekuador. Tambahan tiga poin membuat  mereka naik ke peringkat ke-3 dalam daftar klasemen akhir Kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Amerika Selatan. 

Ini pun karena Chile kalah dari Brazil. Andaikata Chile menang  waktu melawan Brasil, Messi dkk tidak akan mendapatkan tempat di klasemen sebagai tim yang lolos otomatis ke Rusia. Nasib baik mengitari mereka pada pertandingan terakhir, sebab mereka menang dan tim lain seperti Chile, justru kalah. 

Sekarang di Rusia, tim Tango berada di grup D bersama Islandia, Kroasia dan Nigeria. Banyak yang memprediksi timnas Argentina akan melaju relatif mudah ke babak 16 besar. Namun ternyata semua prediksi buyar. Bahkan dunia sepakbola terkejut. Messi dan kawan-kawannya ditahan imbang 1-1 oleh tim debutan, Islandia, negara kecil yang tidak punya kompetisi tahunan yang megah dan mahal. Wong penduduk hanya 450 ribu orang, lalu siapa yang akan jadi penonton kalau semua warga Islandia jadi pemain sepakbola profesional?

Seri melawan Islandia, namun publik sepakbola masih berharap Argentina akan memperlihatkan kualitas yang sebenarnya pada saat melawan Kroasia. Diyakini Sergio Aguero cs akan betul-betul bermain sepakbola karena sadar sedang melawan Kroasia yang terkenal sebagai pabrik pesepakbola dunia. Saat ini saja di sana ada Luca Modric (Real Madrid) dan Ivan Rakitic (Barcelona). Melawan tim yang "sepadan" maka adrenalin pasukan Albiceleste akan naik dengan dahsyat, dan membabat Kroasia. Demikian perkiraan banyak suporter.

Namun apa yang terjadi pada dinihari pukul 01.00, Jumat 22 Juni 2018? Argentina tetap tampil melempem. Dan mereka pun dibantai oleh Kroasia dengan telak 0-3!  Kroasia dipastikan melenggang ke babak kedua karena sudah mengantongi 6 poin, hasil dari dua kali menang. Nasib Lionel Messi dkk., akan ditentukan oleh hasil pertandingan terakhir nanti melawan Nigeria, dan juga hasil pertandingan lain di grup tersebut. Memang secara matematis timnas Argentina masih punya peluang, sekalipun tipis, untuk melangkah ke babak 16 besar.

Apa sebenarnya yang terjadi dengan timnas yang sejatinya merupakan salah satu "mbahnya" sepakbola dunia ini? Kemungkinan mereka sudah kehilangan motivasi karena pengalaman-pengalaman buruk di beberapa even besar sebelumnya. Bisa jadi, sekarang ini pemain banyak yang dilanda trauma kegagalan. 

Pada Piala Dunia 2014 silam, Argentina nyaris menjadi juara dunia. Mereka dikalahkan lawan abadi mereka, Jerman, di grand final dengan skor tipis 0-1. Dua tahun setelah itu (2016), di ajang Copa Amerika pun pengalaman mereka sama. Lionel Messi cs melaju ke grand final, namun dikalahkan oleh Chile dengan skor 0-1.

Gara-gara kegagalan meraih trophy bergengsi itu, yang juga piala lambang supremasi sepakbola Amerika Latin itu, Lionel Messi sempat mengundurkan diri dari timnas, dan berkata bahwa "tim ini (timnas Argentina) memang bukan untuk saya". Namun berbagai pihak akhirnya berhasil membujuk megabintang Barcelona itu untuk kembali ke timnas. Dan hasilnya memang jitu, Messi berhasil membawa kembali tim biru langit itu ke Piala Dunia Rusia yang sedang panas-panasnya sekarang ini.

Selain Messi, ada banyak pemain yang turut berkiprah di Copa Amerika 2016 dan World Cup 2014. Sebut saja misalnya: Sergio Kun Aguero, Javier Mascherano, Angel Di Maria, Gonzalo Higuain. Nama-nama tersebut boleh dikatakan sudah memasuki usia 30-an, dan Piala Dunia 2018 ini, besar kemungkinan adalah yang terakhir bagi mereka. 

Di Piala Dunia 2018 ini, mereka-mereka ini tidak hanya berstatus sebagai pemain senior di timnas, namun juga sebagai nyawa. Tidak salah mengatakan bahwa langkah timnas Argentina di Rusia, bergantung kepada mereka. Dan pahitnya mengalami kegagalan dalam dua grand final secara beruntun: Piala Dunia 2014 dan Copa America 2016, sedikit-banyak pasti membuat mereka trauma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun