Mohon tunggu...
Hans Pt
Hans Pt Mohon Tunggu... Seniman - Swasta, Sejak Dahoeloe Kala

Biasa-biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Agama Bukan untuk Diperdebatkan dan Dipertentangkan

22 Mei 2018   11:35 Diperbarui: 23 Mei 2018   16:12 2832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: depositphotos.com

Peristiwa bom di Surabaya beberapa waktu lalu, yang dilakukan oleh sekeluarga. Itu bukan hanya menyakiti para korban dan keluarga mereka, namun juga pihak keluarga pelaku sendiri. Semua orang merasa terluka dan tersakiti oleh peristiwa yang seharusnya tidak melibatkan orang-orang beragama, sebab tidak ada ajaran agama yang menganjurkan perbuatan sadis seperti itu. Pertanyaannya, mengapa hal itu sampai bisa terjadi? Antara lain karena agama itu bagi mereka hanya sebatas ajaran yang bisa diperdebatkan.

Agama tiada guna diperdebatkan. Debat agama adalah suatu hal yang sia-sia, dan bodoh! Misalnya, agama A mengajukan pertanyaan tentang agama B. Pasti bisa dijawab oleh penganut agama yang bersangkutan atau ahli agamanya dengan mudah. Sebaiknya bila seseorang mencela dan mempertanyakan doktrin agama lain, penganut agama lain pun bisa melakukan hal yang sama. 

Jadi tidak akan ada yang menang atau kalah. Yang terjadi adalah saling klaim bahwa dirinya atau kelompoknya lah sebagai pemenang debat, dan artinya, agamanyalah yang benar. Kita lupa, bahwa seberapa benar pun sesuatu itu menurut kita, tetap bisa dipatahkan dan dibantah oleh pihak lain dengan mudah. Dan kebenaran sesuatu agama tidak bisa diklaim hanya oleh karena debat semata. 

Maka, ketimbang sibuk dan lelah memikirkan agama orang lain, kenapa tidak melakukan ajaran Tuhan: untuk mengasihi sesama manusia dan ciptaan-Nya?

Kalau kita hanya sibuk memperdebatkan agama, lalu kapan kita punya waktu melakukan anjuran agama?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun