Mohon tunggu...
Han Rohana
Han Rohana Mohon Tunggu... Programmer - Universitas Siber Asia

Keritik dari seorang pelanggan merupakan fokus terbaik dalam mencapai kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Modal Sosial Masalah Covid-19

18 Juli 2021   13:30 Diperbarui: 18 Juli 2021   13:37 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari demi hari masalah pandemi covid-19 di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Dalam beberapa pekan terakhir ini kasus positif covid-19 meningkat drastis. 

Data per tanggal 18 Juli 2021 menunjukkan kasus yang terkonfirmasi positif sebanyak 2.832.755 (dua juta delapan ratus tiga puluh dua ribu tujuh ratus lima puluh lima) jiwa, kasus pasien sembuh berkisar 2.232.394 (dua juta dua ratus tiga puluh dua ribu tiga ratus Sembilan puluh empat) jiwa, dan total kasus pasien meninggal 72.489 (tujuh puluh dua ribu empat ratus delapan puluh sembilan) jiwa. (sumber: covid19.go.id)

Kasus pandemi Covid-19 ini merupakan bencana yang mengarah ke arah sumber daya manusia. Puluhan ribu orang meninggal bahkan jika ditotalkan dengan negara lain mungkin bisa sampai jutaan umat manusia yang meninggal, banyak sekali tenaga medis kesehatan yang ikut gugur saat melaksanakan tugas demi membantu dalam penangan pasien yang terpapar Covid-19 ini.

Banyak sekali rumah sakit penuh terkait tempat perawat bagi pasien yang terpapar covid-19 ini. Bahkan sampai ada kasus pasien yang meninggal didalam mobil setelah mendapat penolakan di beberapa rumah sakit yang mereka datangi dengan alasan tempat perawatan penuh. 

Banyak juga pasien yang melakukan isolasi mandiri atau bisa kita kenal dengan istilah isoman dan mereka pun ada yang meninggal dirumahnya sendiri karena kurangannya penangan dari tenaga ahli medis.

Pemerintah juga telah melakukan berbagai upaya agar kasus Covid-19 ini tidak semakin meningkat. Hal ini tentulah bukan merupakan pekerjaan yang sangat mudah. Walaupun masih banyak hal yang perlu ditingkatkan, kita tidak bisa menutup mata terhadap kerja keras yang telah permerintah lakukan dalam menangani kasus pandemi Covid-19 ini.

Peranan dari masyarakat pun sangat dibutuhkan untuk membantu pemerintah dalam menangani kasus pandemic Covid-19 ini. Pandemi Covid-19 ini sendiri sudah berjalan selama 2 tahun sehingga memanggil rasa kemanusiaan kita dalam menyikapinya. 

Saya melihat bahwa kekuatan sosial (sosial power) menjadi hal yang sangatlah berharga dalam kasus ini terutama membantu pemerintah. Melihat berita dari TV dan surat kabar maupun dari media sosial yang beredar, kekuatan sosial ini mulai tumbuh dalam hati masyarakat dan mulai menggeliat. Semoga saja hal ini bisa semakin tumbuh kuat.

Warga masyarakat saling membantu dan bergotong – royong menunjukkan kepeduliannya untuk membantu kerabat tetangganya yang terpapar Covid-19 ini. Adapun dari beberapa warga yang membantu dalam kebutuhan pokok, buah-buahan , obat – obatan berupa vitamin kepada pasien (masyarakat) yang melakukan isolasi mandiri.

Adapun dari beberapa kalangan masyarakat yang menjadi relawan dalam menggalangan bantuan juga menyalurkan kepada pihak yang membutuhkan. Ada beberapa pengusaha makanan, seperti catering makanan, penjual buah-buahan, toko sembako saling bergotong royong bersukarela membantu saudara sebangsanya yang tengah berjuangan melawan pandemic ini dalam memasok bahan pangan.Stigma pemikiran negatif terhadap para pasien Covid-19 saat ini sudah mulai berkurang. Masyarakat yang terpapar Covid-19 sekarang sudah tidak dijauhi, malah dibantu dan dimotivasi juga.

Hal tersebut menjadi pertanda bahwa Negara Indonesia adalah bangsa yang sangat menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, suka bergotong royong dan peduli akan status sosial. Dan perlu digaris bawahi juga bahwa tidak setiap orang yang saling membantu adalah orang – orang mampu atau golongan orang menengah keatas yang perekonomiannya sangat mencukupi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun