Akhir-akhir ini, media sosial sangat gaduh. Setiappenulis membuka media sosial, isinya adalah perdebatan antar netizen mengenaibeberapa kasus panas, khususnya kasus Bapak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).Kalau debat itu dilakukan dengan santun, tentu akan menjadi pendidikan bagisemua orang yang melihatnya. Namun, kenyataan yang terjadi adalah berbagaihinaan, hujatan, cercaan dan segala macam kata-kata kasar menghiasi perdebatan.Melihat ini penulis berpikir, "Apakah Semua Orang yang Menghujat itu tidakpernah berbuat dosa?"
Penulis tidak bicara soal kasus Pak Ahok karena tidakpunya kapasitas untuk itu. Penulis hanya menyoroti cacian dan hujatan beberapaorang di media sosial.Â
Kita adalah manusia, apapun latar belakang kita. Setiapdari kita adalah mahluk Tuhan yang rapuh dan mudah jatuh ke dalam dosa dansalah. Setiap manusia pasti pernah bebuat kesalahan dan khilaf. Hanya Tuhan lahyang sempurna, dan tidak pernah berbuat salah atau khilaf.Â
Maka dari itu, karena kita sama-sama rapuh dan mudahberbuat dosa, kita harus bersama-sama saling mengingatkan dan menasehatkan.Tegurlah dengan sopan semua orang yang menurut anda sesat atau bersalah. Setiaporang punya pandangan yang harus dihormati dan perbedaan pandangan bukanmerupakan masalah.Â
Jangan gunakan cacian atau hujatan dalam teguran anda.Jangan kita pandang hina semua orang yang bersalah. Toh, kita pun juga seringmelakukan kesalahan. Bayangkan, apakah jadinya jika kita melakukan kekhilafandan dimaki-maki, dihujat dan dicerca oleh banyak orang?Â
Mari kita merenungkan pertanyaan ini:
Sudah benarkah hidup kita sehingga kita mampu untukmemaki orang dengan kata-kata kasar?Â
Apakah kita tidak pernah khilaf, sehingga orang yang bersalahtidak boleh mendapat ampunan dan arahan?
Jika kita, manusia yang masih berdosa saja, memperlakukanorang yang bersalah dengan caci maki, bagaimana Tuhan Yang Maha Sempurna akanmenghukum kita? Mestinya dia menghukum dengan seberat-beratnya bukan? TetapiTuhan itu Maha Pengampun dan begitu sayang dengan ciptaanNya. Tuhan selalumengampuni dan tidak pernah merancangkan masa depan yang buruk pada manusia.Maka itu, kalau Tuhan yang begitu Tinggi bersedia memaafkan, mengarahkan danmenyayangi umatNya yang rapuh, kenapa kita memperlakukan sesama kita dengancaci maki?
Akhirnya, penulis hanya ingin mengatakan bahwa silahkankita gunakan media sosial sebagai forum diskusi, karena justru hal inilah yangmembuat bangsa semakin dewasa. Namun, gunakanlah kata-kata yang baik, santundan mempersatukan!Â