Mohon tunggu...
Umi HaniTadzkia
Umi HaniTadzkia Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Umi Hani Tadzkia saat ini sebagai mahasiswa di Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Risiko Pasar pada Bank Syari'ah

31 Juli 2021   18:14 Diperbarui: 31 Juli 2021   18:25 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Risiko pasar adalah risiko posisi neraca dan rekening administratif (termasuk transaksi derivatif) yang disebabkan oleh perubahan harga pasar. Perubahan harga pasar terjadi karena perubahan faktor pasar, dan dapat merusak portofolio investasi bank. Yang dimaksud dengan faktor pasar adalah suku bunga, nilai tukar, harga saham dan harga komoditas. Perubahan faktor pasar berada di luar kendali bank. Bank hanya dapat merespons dengan tepat ketika faktor pasar berubah, sehingga meminimalkan dampak kerugian.

Sedangkan Menurut peraturan BI tentang manajemen risiko perbankan syariah dan UUS, risiko pasar adalah risiko posisi neraca dan rekening administratif akibat perubahan harga pasar, termasuk risiko atau sewa berupa perubahan nilai aset yang dapat diperdagangkan. Risiko pasar bank syariah dipengaruhi oleh perubahan harga pasar dan kondisi makro, seperti nilai tukar, harga saham dan obligasi syariah, dan inflasi harga komoditas.

Berdasarkan aktivitasnya secara sistematis, bank syariah menghadapi empat jenis risiko pasar: Pertama, risiko pendapatan. Risiko ini terjadi ketika pengembalian yang diharapkan tidak tercapai karena perubahan kondisi pasar (seperti inflasi) yang mempengaruhi keuntungan yang diperoleh bank. Risiko ini mencakup ekspektasi keuntungan reguler, seperti pembayaran angsuran murabahah, keuntungan dari transaksi salam dan istishna, dan sewa ijarah. Pada dasarnya, risiko ini tidak didasarkan pada kerugian yang sebenarnya, tetapi pada kerugian relatif.  (Rustam, 2013, hal. 135)

Kemudian selanjutnya terdapat proses Identifikasi dan pengukuran risiko pasar, Identifikasi risiko Pada tahap ini, analis mencoba mengidentifikasi risiko yang dihadapi perusahaan. Perusahaan tidak selalu menghadapi semua risiko ini, tetapi ada risiko besar dan kecil. Identifikasi risiko tersebut merupakan proses analitis untuk menemukan risiko sistemik dan persisten (potensi kerugian) yang menjadi tantangan perusahaan. Tentang pengukuran risiko Pada dasarnya, pengukuran risiko mengacu pada dua faktor: besaran risiko dan kualitas risiko. Besarnya risiko berkaitan dengan nilai atau eksposur risiko yang dihadapi oleh risiko tersebut. Kualitas risiko berkaitan dengan kemungkinan terjadinya risiko. Semakin tinggi kemungkinan suatu risiko, semakin tinggi risikonya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun