kelangkaan minyak tentu jelas menjadi masalah. Apa ya yang menyebabkan minyak menjadi langka? Lalu, Gimana cara kita menjaga minyak agar mudah ditemukan dan terus tersedia?
Kelangkaan minyak goreng masih terus menjadi perbincangan hangat di masyarakat, khususnya bagi ibu rumah tangga. Akibat kelangkaan tersebut, harga minyak goreng melonjak tinggi. Padahal yang kita tahu bahwa minyak goreng menjadi kebutuhan wajib bagi semua rumah tangga.
"Krisis Minyak" yang terjadi di Indonesia ini, membuat pemerintah turut ambil alih dalam menangani kelangkaan minyak goreng tersebut. Pemerintah mengeluarkan beberapa aturan untuk menstabilkan harga dan pasokan dengan menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Setelah dirasa kondisi sudah mulai membaik, pemerintah memutuskan untuk mengembalikan harga minyak goreng ke harga pasar. Kini, Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng dicabut oleh pemerintah.
Lantas, bagaimana kita memaknai krisis minyak tersebut? Kenapa minyak menjadi langka? Dan solusi apa yang bisa kita kontribusikan untuk memastikan ketersediaan minyak dalam jangka panjang?
Memaknai Definisi "Krisis Minyak"
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Krisis adalah keadaan suram (tentang ekonomi, moral, dan sebagainya). Dalam bidang ekonomi berarti kemerosotan dalam kegiatan ekonomi yang dapat menimbulkan depresi, sebagai akibat dari kepekaan konjungtur ekonomi bebas.
Sedangkan, Minyak dalam KBBI berati zat cair berlemak, biasanya kental, tidak larut dalam air, larut dalam eter dan alkohol, mudah terbakar, bergantung pada asalnya, dikelompokkan sebagai minyak nabati, hewani, atau mineral dan bergantung pada sifatnya pada pemanasan dapat dikelompokkan sebagai asiri atau tetap.
Seperti yang kita ketahui, minyak masakan atau yang kita kenal dengan istilah minyak goreng adalah minyak atau lemak yang berasal dari pemurnian bagian tumbuhan, hewan, atau dibuat secara sintetik yang dimurnikan dan biasanya digunakan untuk menggoreng makanan.