Mohon tunggu...
Hanifah Oktaviana
Hanifah Oktaviana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Perempuan yang fakir ilmu

Menulis untuk selalu dikenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Demi Optimalisasi Desa, Mahasiswa KKN-P 13 Ciptakan Iconic dan Petunjuk Arah

26 Februari 2022   07:40 Diperbarui: 3 Maret 2022   16:18 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses Pembuatan Iconic dan Petunjuk Arah (Dokpri)

Manfaatkan bahan bekas, Tim Kuliah Kerja Nyata -- Pencerahan (KKN-P) kelompok 13 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) ciptakan "Iconic dan Petunjuk Arah", Selasa, (8/2). Iconic dan Petunjuk Arah dibangun di Tambangan yang terletak di Dusun Tanjungsari, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo.
Iconic merupakan sebuah icon yang merujuk pada ciri khas suatu daerah tertentu. Selain untuk mengenalkan suatu daerah, iconic juga bermanfaat menjadi icon pengenal destinasi wisata kepada khalayak ramai. Sedangkan Petunjuk Arah merupakan media visual yang didalamnya memuat informasi mengenai suatu arah tujuan. Dengan adanya Petunjuk Arah, orang awam yang tidak mengertai arah tujuan dapat dengan mudah mengerti kemana arah yang akan dituju.
Dusun Tanjungsari, Desa Kupang merupakan Dusun yang kaya akan sumber daya alamnya. Namun, belum sepenuhnya di optimalkan oleh masyarakat setempat karena kurangnya kreativitas. Masyarakat yang hanya fokus untuk mencari penghidupan, membuatnya kurang memiliki jiwa kreatif di dalam dirinya.
Tambangan sendiri merupakan tempat penyeberangan dari Desa Kalisogo menuju Dusun Tanjungsari menggunakan perahu mesin. Tambangan ini digerakkan oleh pemilik tambangan setempat yang digilir oleh jasa tambangan secara bergantian sesuai dengan jadwalnya masing-masing. Karena lokasi tambangan berada di sela-sela tembok berbentuk bukit yang terbuat dari tanah padat, menyebabkan tidak sedikit masyarakat yang kelewatan menuju ke tambangan. Hal itu disebabkan karena tidak ada petunjuk arah yang menunjukkan adanya jasa tambangan.
Dengan memanfaatkan bahan bekas, mahasiswa KKN-P 13 berusaha mengoptimalkan Desa menjadi Desa yang mempunyai daya tarik dengan adanya iconic dan petunjuk arah. Melalui pengoptimalan Desa, dapat mengembangkan inovasi di dalam diri masyarakat setempat sehingga mampu menjadikan Desa yang mempunyai ciri khas tersendiri.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN-P 13 menciptakan karya ramah lingkungan dengan memanfaatkan bahan bekas yang dapat di daur ulang. "Untuk iconic, kami memanfaatkan botol plastik bekas berukuran 600 ml yang dicat dan dibentuk nama Dusun "Tanjungsari". Sedangkan untuk petunjuk arah, kami memanfaatkan kayu dan bambu bertuliskan "Tambangan Tanjungsari" dan gapura bertuliskan "SELAMAT DATANG DI TANJUNG SARI," terang salah seorang mahasiswa KKN-P 13.
Mahasiswa KKN-P 13 mencari botol plastik bekas yang terdapat di bank sampah terdekat untuk dijadikan iconic. Sejumlah 191 botol plastik bekas dibersihkan dan dibuang labelnnya. Kemudian dicat menggunakan cat warna biru dan kuning lalu dikeringkan dan direkatkan menggunakan kabel tise. Untuk petunjuk arah dan gapura, mahasiswa KKN 13 menggunakan kayu yang dibentuk menyerupai pita kemudian menuliskan petunjuk arah menuju tambangan menggunakan cat warna putih. Pembuatan iconic dan petunjuk arah ini memakan waktu 7 hari yang dikerjakan sepenuhnya oleh mahasiswa KKN-P 13.
Masyarakat Dusun menyambut kegiatan ini dengan antusias. Salah satu jasa tambangan sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas adanya iconic yang sangat menarik perhatian pengunjung. "Mewakili warga Dusun, kami sangat berterima kasih adanya KKN-P 13 yang sudah memotivasi masyarakat setempat untuk terus berkreativitas dengan memanfaatkan bahan bekas yang bisa di daur ulang. Dengan adanya iconic ini, pengunjung menjadi antusias untuk sekedar menikmati keindahan alam sambil menunggu giliran penyeberangan," ucapnya.
Dengan kegiatan ini, mahasiswa KKN-P kelompok 13 berharap kontribusi mengenai iconic dan petunjuk arah dapat memotivasi masyarakat Desa Kupang khususnya Dusun Tanjungsari, untuk terus mengembangkan kreativitas dengan memanfaatkan barang yang tidak terpakai menjadi sesuatu yang bernilai.

Penulis & Edit: Riyanti Maulidiyah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun