Mohon tunggu...
Hania Mauliyani
Hania Mauliyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hello 👋

Selamat membaca. Maaf jika ada ulasan yang kurang berkenan di hati pembaca dan penulisan tanda baca🙏🏻

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film "Maquia: When The Promised Flower Blooms"

10 Januari 2022   14:34 Diperbarui: 10 Januari 2022   14:38 6333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Review film Maquia: When The Promised Flower Blooms

Film animasi Jepang pada tahun 2018 yang ditulis dan disutradarai langsung oleh Mari Okada dan diproduksi oleh P.A Works, berjudul "Sayonara no Asa ni Yakusoku no Hana o Kazaro har (Sayosa)" atau lebih mudah disebut dengan Maquia. Film ini memiliki rating 7.5/10 menurut IMDB dan memiliki durasi selama 115 menit. Film ini menceritakan layaknya hubungan sepasang kekasih, namun kenyataannya adalah hubungan kasih sayang antara seorang ibu dan anaknya. Berikut adalah review film Maquia.

Sinopsis

Sekelompok ras yang disebut lorph hidup di sebuah desa yang damai, dimana manusia menganggap lorph adalah ras yang diagungkan. Di satu sisi, suku lorph tidak suka berhubungan dengan manusia, mereka menganggap manusia masih suka berbuat kerusakan dan haus akan kekuasaan. Seorang perempuan dari suku lorph bernama Maquia berhenti menua sejak menginjak usia remaja. Maquia tidak mempunyai keluarga dan tinggal dengan damai bersama sukunya, hingga saat malam hari suku lorph diserang oleh tentara kerajaan. 

Maquia berhasil menyelamatkan diri tetapi ia terpisah dari sahabatnya Leilia dan tersesat di hutan jauh dari tempat asalnya. Saat menyelusuri jalan, Maquia menemukan Ariel nama yang ia berikan kepada bayi laki-laki yang kehilangan orang tuanya. Lalu Maquia membesarkan Ariel sebagai single parent. Seiring berjalannya waktu, Ariel pun tumbuh menjadi anak yang dewasa dan mulai menemukan jati dirinya, ia mulai membantah peraturan ibu sambungnya. 

Maquia tidak ambil hati dan tetap sabar membesarkan Ariel, hingga sang anak memasuki saat dimana ia sadar bahwa ibu sambungnya itu tidak menua. Manusia mempunyai batas umur yang tidak diketahui, meskipun Ariel sudah tumbuh menjadi pria yang gagah dan berani tetapi Maquia tidak berbeda sejak dulu. Tiba dimana batasan umur Ariel, ia sudah menjadi kepala keluarga sekaligus menjadi orang tua. Kasih sayang Maquia kepada Ariel sebagai ibunya akan selalu sama walaupun Ariel sudah lebih dulu meninggalkan Maquia.

Review

Karakter Maquia dan Ariel memiliki perbedaan yang sangat jelas, Maquia merupakan sosok yang lemah lembut dan penyabar cocok sebagai perannya menjadi seorang ibu, sedangkan Ariel memiliki tekad yang kuat dan keras kepala.  Anime ini memiliki alur maju terkesan singkat dalam melakukan timeskip yang menceritakan tentang slice of life kehidupan yang harus dihadapi oleh Maquia sebagai kaum lorph yang harus merawat anak manusia seperti anaknya sendiri hingga menikah dan memiliki keturunan, alurnya cukup membuat otak kita berfikir bagaimana nasib mereka berdua kedepannya ditengah peperangan. 

Studio P.A Works yang menggarap anime ini pun sukses hingga mendapatkan penghargaan dunia yaitu Golden Goblet Award untuk kategori Best Animation Film, maka sudah tidak diragukan lagi anime Maquia banyak menarik minat penontonnya. Lalu, soundtrack anime ini yang berjudul "Viator" oleh Rionos memiliki nada yang sendu dan arti yang cukup mendalam yaitu "Tak peduli masa depan seperti apa, matahari akan menaikkan wajahnya, pasti...". 

Film ini memiliki arti waktu yang singkat dan tak dapat tergantikan, ditenun oleh dua orang kesepian yang hanya bisa bergantung satu sama lain karena mereka ialah alasan agar tetap terus berjuang. Jika anda ingin mengingat dan mengenang kembali bagaimana indahnya hubungan antara orang tua dengan anaknya, anime Maquia salah satunya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun