Mohon tunggu...
Hanggara Yehuwaa
Hanggara Yehuwaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - hidup bagaikan air selalu mengalir

dibawa happy aja

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Social Distancing di Dalam Kereta Hanya Sebuah Peraturan?

3 Mei 2021   16:00 Diperbarui: 3 Mei 2021   16:08 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Senin, 3 Mei 2021

Hanggara Yehuwa Mayana

Sejumlah penumpang merasa resah dengan peraturan yang diterapkan oleh PT Kereta Commuter Indonesia dari arah Bogor ke Jakarta Kota, Tanah Abang atau Jatinegara karena peraturan social distancing yang diberlakukan kurang efektif dan masih banyak penumpang yang berdesak-desakan di dalam kereta. 

"Rasanya tidak nyaman kan jadi merasa... kan seharusnya sosial distancing tapi gabisa gitu jadi was-was karena ada virus ini." Ujar Tika salah satu pengguna KRL Commuter Line. Tika juga menambahkan bawa pada saat di kereta juga ada yang melanggar protokol Kesehatan yang diterapkan dari PT Commuter Line di kereta, peraturan yang diterapkan dari PT Commuter Line adalah dilarang untuk berbicara secara langsung ataupun melalui telepon genggam karena dikhawatirkan dapat menularkan Covid 19 melalui air liur yang keluar dari mulut. "Ada orang yang sedang berbicara menggunakan telepon karena kan di dalam kereta sekarang sekarang udah gaboleh teleponan ya, kadang banyak orang yang masih teleponan atau berbicara dengan temannya, ya gitu lah." Tentunya ini menjadi keresahan tersendiri bagi penumpang yang benar-benar yakin dan takut dengan adanya virus covid.

Menurut saya juga sebaiknya penjagaan di dalam kereta lebih di perketat agar penumpang lebih patuh dengan peraturan yang telah dibuat. Social distancing yang dibuat oleh PT Commuter Line menurut saya juga sudah sangat bagus tinggal pelaksanaannya dan konsisten untuk menjaga peraturan ini agar senantiasa bisa berjalan terus menerus sampai virus ini benar-benar hilang.

Menurut Tika arahan yang diberikan oleh petugas sudah tepat dan dilaksanakan pada saat diberlakukannya masuk ke dalam area stasiun secara bergilir dan hanya saja masih ada penumpang yang kurang disiplin. "Karena ya kalau gapakai arahan ya jadinya ga teratur nanti lebih terjadi penumpukan diatur aja terjadi penumpukan apalagi ga diatur."

Pengaruh awal-awal new normal cukup berdampak bagi transportasi kereta api ini menurut saya cukup berpengaruh besar karena sebelum era new normal ini, sempat dilakukan PSBB dan aktivitas bekerja di perkantoran semuanya dimatikan dan diwajibkan untuk Work From Home (WFH).

Pada saat era new normal dimulai kereta mulai kembali ramai lagi namun bedanya penumpang diwajibkan menggunakan masker yang sesuai dengan protokol kesehatan dan bukan masker scuba. Karena masker scuba ini hanya memiliki satu lapis saja yang menurut para dokter ini tidak bagus untuk menegah covid 19.

Penumpukan kereta ini biasaya terjadi pada saat jam-jam tertentu, karena banyak penumpang yang lebih memilih transportasi kereta api dengan alasan lebih murah, praktis, dan tidak perlu macet-macetan.

Tapi dengan hal ini bisa menimbulkan penumpukan di stasiun dan petugas stasiun harus memberlakukan pembatasan untuk masuk kedalam stasiun, ketika sudah mencapai batas maksimal penumpang yang berada di peron maka penumpang yang belum melakukan tap in harus mengantri terlebih dahulu sampai kereta datang untuk mengangkut penumpang yang berada di stasiun itu  

Menurut Tika ada jam tertentu yang mengakibatkan meledaknya jumlah penumpang yang menggunakan kereta. " Di rush hour, jam sibuk, jam pulang kerja, jam berangkat kerja itu pasti terjadi penumpukan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun