Mohon tunggu...
Handy Fernandy
Handy Fernandy Mohon Tunggu... Dosen - Pelaku Industri Kreatif

Dosen Teknik Informatika Universitas Nahdatul Ulama Indonesia (Unusia) Pengurus Yayasan Gerakan Indonesia Sadar Bencana (Graisena)

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama FEATURED

Referendum Catalunya dan Efek bagi Persepakbolaan Spanyol

9 Oktober 2014   02:08 Diperbarui: 4 Oktober 2017   03:15 2666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Catalunya Referendum (jpnn.com)

“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa” Pembukaan UUD 1945

Belum lama rasanya Felipe VI naik tahta, tepatnya 19 Juni 2014 atau 4 bulan lalu mengantikansang ayah Raja Juan Carlos yang berkuasa hampir 39 tahun lamanya. Penobatan Felipe VI membuat rekor baru yakni menjadi raja termuda di Eropa dengan menjadi raja di usia 46 tahun, Namun di tengah hingar binggar pelantikan Raja yang baru, sang ayah meninggalkan sejumlah warisan, salah satunya adalah krisis ekonomi.Krisis ekonomi di spanyol menyebabkan banyaknya pengangguran yang terjadi dalam 6 tahun terakhir ini.

Efek yang terlihat nyatadalam krisis ini adalah terkikisnya warisan budaya Spanyol contoh nyata adalah ketika daerah otonomi khusus bernama Catalunya menginginkan untuk memisahkan diri dari kerajaan spanyol, banyak alasan mengapa wilayah Timur laut Spanyol itu berkeinginan mengadakan referendum,ada yang mengatakan bahwa Catalunya memiliki perbedaan dengan Spanyol seperti memiliki bahasa, kebudayaan, lagu kebangsaan, dan identitas tersendiri serta berbeda serta kebijakan politik yang berbeda dengan wilayah Spayol lainnya.

Namun alasan yang palinglogis serta masuk akal adalah Catalunya ingin berhenti menjadi “sapi perah” Spanyol dalam hal ekonomi, Wilayah Catalunya merupakan wilayah paling kaya di Spanyol menyumbang seperlima ekonomi Spanyol, bahkan jikalau nantinya Catalunya berhasil merdeka negara mereka akan menjadi negara dengan produks domestic bruto per kapita sekitar €30.500 atau menjadi negara yang memiliki ekonomi setingkat dengan Denmark dan Jerman.

Keinginan rakyak Catalunya ingin merdeka sudah di amini oleh pemerintah Catalunya sendiri lewat pemimpin mereka Artur Masyang sudahjauh hari menandatangain dekrit yang menyatakan daerah Catalunya akan menggelar referendum, Mas juga sudah mengangkat tujuh orang untuk menjadi anggota komite pengawas referendum demi mempersiapkan pemungutan suara pada 7 atau 8 November dan 15 Oktober sebagaitonggak penentuan pengumumannya.

Pemerintahan Spanyol tak tinggal diam, referendum diramalkan akan memecah negara dan pemungutan suara dianggap sebagai hal yang illegal karena telah melanggar konstitusi dasar negara Spanyol yang di buat tahun 1979. Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy pun menyatakan akan banding ke Mahkamah Kosntitusi (MK) terkait soal referendum jika terjadi.

Rakyat Catalunya Merayakan hari nasional (irishtimes.com)
Rakyat Catalunya Merayakan hari nasional (irishtimes.com)

Lantas Bagaimana jika Catalunya jadi merdeka?

Banyak hal yang bakal terjadi, seperti peta politik Eropa khususnya dalam kebijakan Ekonomi, Wilayah seperi Basque di Spanyol yang juga menginginkan hal yang serupa, begitu pula dengan Venezia di Italia , serta Irlandia Utara dari Inggris kembali giat menyuarakan referendum yang sempat gagal.

Namun dalam hal yang paling nyata terlihatumum adalah kemungkinan absennya timsepakbola FC Barcelona di kancah La Liga.Seperti yang kita ketahui Barcelona merupakan klub besar di Spanyol dan Barcelona juga dapat kita kategorikan sebagai maskot perjuangan rakyat Catalunya dalam hal perlawanan terhadap pemerintah Spanyol. Semboyan “Es mes que un club” dari bahasa Catalunya yang dalam bahasa Indonesia lebih dari sekedar klub menegaskan bahwa klub Barcelona memang bukan hanya sekedar klub.

Kemenangan Barcelona dalam laga El-Clasico saat melawan Real Madrid dapat dikatakan sebagai kemenangan publik Catalunya atas pemerintahan Spanyol. Seruan kemerdekaan kerap menggema didalam stadion Camp Nou saat laga melawan Madrid. Semenjak kematian Jendral Franco kampanye kemerdekaan memang amat terasa dan berjalan terus menerus hingga kini.

Gerard Pique Rayakan hari Nasional Catalunya di Jalan (sepakbola.com)
Gerard Pique Rayakan hari Nasional Catalunya di Jalan (sepakbola.com)

Pemain Barcelona sendiri pun banyak yang mendukung kemerdekaan Catalunya, Ada nama Gerard Pique, Xavi Hernandez, Bojan Krick yang belum lama ikut turun kejalan bersama lautan manusia yang memakai kaus bendera Catalunya merah-kuning merayakan hari kelahiran wilayah Catalunya 11 September yang lalu.

Namun diantara nama beken diatas nama Oleguer Presas adalah nama yang akan di ingat-ingatpublik Catalan,Oleguerini jadi yang paling vocal dalam memperjuangkan kemerdekaan Catalunya. Pemain yang pernah memperkuat Barcelona pada tahun 2001 sampai 2008 ini konsisten menyuarakan referendum. Oleguer juga sempat menolak panggilan timnas Spanyol masa kepelatihan Luis Aragones, dirinya pun lebih memilih memperkuat timnassepakbola Catalunya yang hingga kini belum diakui oleh FIFA.

Oleguer di kenal rajin menulis berbagia jurna di media Spanyol yang kemduain dibukukan dengan judul “Cami D’Itaca/ The Road to Ithaca” dia menulis tentang Jenderal Franco, perang, dan kemerdekaan Catalunya serta yang puncaknya adalah membela aktivis kemerdekaan Basque yang juga salah satu wilayah spanyol. Oleguer berpendapat pengadilan hukuman atas aktivis basquedinilai tidak independen. Oleguesendiri menulisnya dengan bahasa Basque yang dinilai banyak orang sebagai sebuah pemberontakan.

Setelah hal tersebut karir Oleguer menjadi meredup, ditinggal sponsor, diserang media, sering mendapaat cemoohan dari supporter lawan, hingga seperti "diharamkan" bermain di tanah Spanyol dan mengakhiri karir di Ajax yang notabenya berada di luar Spanyol.

Oleguer dan timnas Catalunya (fandomfootball.net)
Oleguer dan timnas Catalunya (fandomfootball.net)

Kemungkinan Barcelona akan didepak dari La Liga jika Catalunya merdeka adalah besar, karena undang-undang Olahraga di Spanyolmenyatakan bahwa hanya satu negara non-Spanyolyang bisa bermain di La Liga atau kompetisi resmi sepak bola Spanyo yakni negara Andorra.Selain Barcelona, banyak klub asal Catalunya seperti Espanyol, Gimnastic, Girona, Sabadell, Hospitalet dll terancam tak dapat mengikuti kompetisi legal sepak bola di Spanyol.

Nah kalo sudah begitu apakah La Liga akan menjadi tidak menarik?

Wajar pertanyaan ini menyangkut diisi kepala tiap orang yang selalu menantiBarcelona bertanding khususnya saat laga El-Clasicokala barcelona berjumpa dengan Real Madrid, jika Barcelona out, La kemungkinan akan di akuisisi oleh Madridsaja dan mengurangi kekhusyukan kompetisi La Liga.

Barcelona pun terancam untuk tidak bisa berkompetisi di Liga Champion dalam beberapa waktu dekat mengingat adanya prosesbadan organisasi sepak bola untuk sebuah negara baru, format liga dan juga nilai koefisien untuk mengikuti Liga Champion.

Bendera Catalunya di Nou Camp (http://catalonianewstate.blogspot.com/)
Bendera Catalunya di Nou Camp (http://catalonianewstate.blogspot.com/)

Hal inijuga akan banyak merubah tatanan persepakbolaan Spanyolbahkan secara besar-besaran, timnas Spanyol sendiri pun kini masih banyak dihuni oleh pemain dari Barcelona ataupun kelahiran dari wilayah Catalunya yang jika kemerdekaan Catalunya terjadi di pastikan kekuatan timnas Spanyol berkurang.

Namun segala sesuatu masih semacam kemungkinan, tanggal 15 Oktober nanti bisa di jadikan penentu awal arah perkembangan politik di Spanyol dalam hal khusus adalah dalam hal sepak bola.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun