Mohon tunggu...
Handoyoputro
Handoyoputro Mohon Tunggu... Freelancer - Personal Life Coach

Personal Life Coach, Licensed Practitioner of Neuro Linguistic Programming, Certified Hypnotherapist, Certified Instructor

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Belajar "Positive Feeling" dari Bakteri Coli

12 September 2017   12:46 Diperbarui: 12 September 2017   13:10 1056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahukah anda bahwa pikiran bisa membangkitkan hal hal yang positif dalam kehidupan kita? Berpikir positif adalah salah satu kiat untuk medapatkan semangat, peforma dan kesehatan anda. Menurut penulis, sebenarnya bukan berpikir positifnya yang berpengaruh terhadap peforma dan kesehatan kita. Yang mempengaruhinya adalah "positive feeling" yang timbul akibat  kita berpikir positif.

Banyak cara untuk mencapai positive feeling salah satunya adalah dengan menghadirkan rasa ikhlas dan syukur dalam diri kita. Ketika kita ikhlas menerima apapun kondisi yang ada pada diri kita maupun lingkungan, dan mensyukurinya maka positive feeling akan selalu hadir dalam diri kita.

Untuk mengetahui bagaimana positive feeling mengaktifkan hal hal positif yang ada dalam diri kita, mari kita lihat penelitian di bawah ini.

BAKTERI COLI

Bakteri coli dikenal sebagai pemakan glukosa. Dalam beberapa penelitian yang dilakukan diketahui bahwa walaupun di lingkungannya terdapat laktosa, tetap saja bakteri ini tidak akan mengkonsumsinya dan hanya memakan Glukosa. Tetapi ketika lingkungan dalam tabung percobaan dibuat sedemikian hingga tidak ada kandungan glukosa dan terdapat kandungan glukosa, bakteri coli tiba tiba saja menjadi pemakan laktosa.

Kecenderungan bakteri coli untuk memakan glukosa dibanding laktosa ternyata dipengaruhi oleh fungsi genetiknya. Ketika kode genetic berubah kondisinya, maka tiba tiba saja bakteri coli menjadi pemakan laktosa. Penelitian tentang pengaruh genetic terhadap kecenderungan dalam memangsa glokosa dan laktosa ini diteliti oleh Francois Jacob dan Jasques Monod yang kemudian dianugerahi hadiah Nobel di bidang fisiologi pada tahun 1965.

Gen yang mengakibatkan Bakteri coli menjadi pemangsa glukosa ( gen gkukosa) dan gen yang mengakibatkan bakteri pemakan laktosa sudah ada di dalam kromosom. Pada saat berada di lingkungan yang mengandung glukosa, gen glukosa aktif, sedangkan gen laktosa dorman, atau dinonaktifkan. Sedangkan ketika berada dalam lingkungan laktosa, gen glukosa dinonaktifkan dan gen laktosa diaktifkan. Proses mengaktifkan dan menonaktifkan ini mirip dengan nyala padamnya lampu. Pada saat ditekan tombol on, maka lampu menyala, dan ketika ditekan tombol off, lampu menjadi padam. Itulah sebabnya efek ini disebut dengan efek nyala padam.

HUBUNGAN POSITIF FEELING DAN DINAMIKA GENETIC

Profesor Kazuo Murakami, seorang peneliti senior di bidang genetic berkebangsaan Jepang memiliki hipotesa bahwa selain faktor fisik dan kimia, pikiran juga memiliki pengaruh yang signifikan untuk menjadikan gen tertentu nyala atau padam. Dengan hipotesanya, beliau kemudian melakukan penelitian yang menghasilkan kesimpulan bahwa, faktor pikiran seperti kegembiraan, kesukacitaan, kepercayaan dan doa dapat mengaktivasi transkripsi gen gen positif yang berharga. Sebaliknya, negative feeling seperti kegelisahan, stress, rasa takut, justru menonaktifkan transkripsi gen gen yang berharga.

Untuk menguji hipotesanya, beliau kemudian mempelajari pengaruh tawa terhadap tingkat glukosa darah para pengidap diabetes stadium 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tawa memiliki pengaruh yang menguntungkan dalam mengendalikan kadar gula darah. Penelitiannya menunjukkan bahwa 23 gen traktivasi dengan terapi ini. Salah satu gen yang teraktivasi adalah gen Reseptor D4 Dopamin yang terkait dengan Enzym Adenynyl Ciciase yang berguna untuk menjaga tingkat glukosa darah dalam kondisi normal.

Hasil penelitian ini kemudian dimuat dalam Jurnal Diabetes Care pada bulan Mei tahun 2003 dan Jurnal Psychotherapy dan psychosomatic pada tahun 2006.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun